Perang Hari ke-31: Rusia Masuk Fase Baru Invasi, Ukraina Tetap Tak Menyerah

26 Maret 2022, 14:45 WIB
Ilustrasi - Pada perang hari ke-31, Rusia memasuki fase baru invasi, sementara di sisi lain Ukraina tetap tegas tidak akan menyerah. /REUTERS/Gleb Garanich.

PR DEPOK – Rusia masih tetap melakukan upaya-upaya untuk merebut wilayah Ukraina memasuki perang hari ke-31.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, fase pertama dari operasi militernya di Ukraina "umumnya" selesai.

Saat ini Rusia akan fokus pada "pembebasan" wilayah Donbas timur Ukraina.

Terkait hal ini, para pejabat Amerika Serikat (AS) lebih berhati-hati karena Rusia kemungkinan mengurangi tujuan keseluruhannya di tengah kampanye perang yang serampangan di Ukraina.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Akhirnya Bertemu Gala Sky, Ayah Vanessa Angel Ucapkan Ini untuk Haji Faisal

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sekali lagi mendesak Rusia untuk merundingkan diakhirinya perang.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa Ukraina tidak akan setuju untuk menyerahkan wilayahnya ke Rusia untuk mencapai perdamaian.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat menandatangani undang-undang yang memperkenalkan hukuman penjara hingga 15 tahun karena menerbitkan apa yang dianggap Kremlin informasi "palsu" tentang tindakan Rusia di luar negeri.

Baca Juga: Minta Maaf, Indra Kenz Sampaikan Pesan agar Masyarakat Hati-Hati Pilih Investasi

Presiden Prancis, Emmanuel Macron sejauh ini berusaha membentuk koalisi internasional untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol.

Menurut Macron, Prancis bekerja sama dengan Turki dan Yunani dalam “operasi kemanusiaan.

“Saya akan melakukan diskusi baru dengan Presiden Vladimir Putin dalam 48 hingga 72 jam ke depan untuk menyelesaikan perincian dan mengamankan modalitas,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.

Baca Juga: Taylor Hawkins Meninggal Dunia, Penyebab Kematian Drummer Foo Figthers Belum Diketahui

Pihak berwenang di Mariupol mengatakan sebanyak 300 orang tewas dalam pemboman teater Rusia pekan lalu.

Presiden AS, Joe Biden, telah mengunjungi kota Polandia Rzeszów , sekitar satu jam perjalanan dari perbatasan Ukraina, untuk menunjukkan dukungan bagi negara-negara Eropa timur yang melihat agresi Rusia mendatangkan malapetaka di lingkungan mereka.

Sedangkan, para pejabat Barat mengatakan seorang komandan Rusia telah dibunuh oleh pasukannya sendiri di Ukraina. Hal ini merupakan gambarkan "tantangan moral" yang dihadapi oleh pasukan Rusia.

Baca Juga: Fahri Hamzah Heran Para Menteri Tepuk Tangan saat Jokowi Marah: Emang Presiden Lagi Stand Up Comedy?

Insiden ini dilaporkan oleh jurnalis Ukraina bahwa seorang kolonel dari brigade senapan motor penjaga terpisah ke-37 dilindas oleh sebuah tank.

Seorang pejabat mengatakan mereka percaya bahwa komandan brigade itu "dibunuh oleh pasukannya sendiri" sebagai "konsekuensi dari skala kerugian yang telah diambil oleh brigadenya" dalam pertempuran sengit itu.

Memang, ada beberapa bukti untuk menguatkan klaim bahwa komandan telah dilindas, namun kurang jelas seperti yang diklaim pejabat barat, kolonel telah meninggal.

Baca Juga: Tiru Jokowi Berkemah di Titik Nol IKN, Giring Ganesha Dikritik Netizen: Miskin Ide dan Gagasan

Pada Jumat malam, mereka mencabut sebagian klaim tersebut berdasarkan bukti yang saling bertentangan di media sosial.

Saat ini, mereka sedang berusaha untuk mengklarifikasi komandan tersebut masih hidup atau sudah mati, dan mengatakan bahwa poin kuncinya adalah bahwa dia adalah korban pemberontakan, bukan apakah dia telah dibunuh atau tidak.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler