Makin Panas, Rusia Usir 18 Diplomat UE Gegara Invasi di Ukraina

16 April 2022, 11:55 WIB
Ilustrasi. Potongan catur terlihat di depan bendera Rusia dan Uni Eropa (UE). Dalam invasi Moskow ke Ukraina, hubungan Rusia dan UE memanas. /Dado Ruvic//Reuters/

PR DEPOK – Invasi Rusia ke Ukraina turut berdampak pada hubungan Moskow dengan negara Uni Eropa (UE).

Di tengah memanasnya invasi di Ukraina, Rusia pada hari Jumat dikabarkan telah mengusir 18 diplomat UE sebagai pembalasan atas keputusan Brussels untuk menyatakan 19 orang Rusia pada 5 April terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan status diplomatik mereka.

Maka dari itu, UE memerintahkan diplomat Rusia untuk meninggalkan Belgia.

Baca Juga: Set Top Box atau STB Gratis Tahap I Sedang Dibagikan, Ini Syarat dan Cara Daftar agar Jadi Penerima

Terkait hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan mereka telah memanggil duta besar UE untuk Rusia, Markus Ederer dan menyerahkan nota protes.

Rusia menuntut tanggung jawab UE atas situasi diplomatis Moskow yang memburuk.

"Pihak Rusia menyatakan bahwa UE bertanggung jawab atas penghancuran yang konsisten dari arsitektur dialog bilateral dan kerja sama yang telah terbentuk selama beberapa dekade," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Jerusalem Post.

Baca Juga: Akibat Badai Tornado, Bocah 6 Tahun di AS Ditemukkan Tergantung dari Pohon dan Tidak Sadarkan Diri

Menurutnya, para diplomat UE harus meninggalkan Rusia sesegera mungkin.

Terkait hal ini, pihak diplomat UE untuk Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menyesali apa yang disebutnya sebagai langkah tidak berdasar.

"Keputusan otoritas Rusia yang diumumkan pada hari Jumat tidak memiliki dasar dan tidak lain adalah langkah pembalasan," katanya.

Baca Juga: Pemilik KTP Jakarta Bisa Ikut Mudik Gratis 2022, Pemprov DKI Siapkan 492 Unit Bus Mudik, Simak Syaratnya

Menurut mereka, tindakan Rusia justru semakin membuat Moskow dikenai sanksi internasional yang lebih masif.

"Tindakan yang dipilih Rusia akan semakin meningkatkan isolasi internasionalnya," kata pihak UE.

Sementara itu, berkaitan dengan invasi di Ukraina yang masih berlanjut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini mengajukan permohonan langsung kepada Presiden AS Joe Biden agar Amerika Serikat menunjuk Rusia sebagai sponsor negara terorisme.

Baca Juga: 14 Terdakwa Mulai Diadili di Bekas Markas NATO, Diduga Ikut Fasilitasi Serangan Bom Mematikan di Paris

Meski demikian, Joe Biden tidak melakukan tindakan spesifik selama panggilan tersebut.

Di sisi lain, pengiriman senjata AS dan nato ke Ukraina terus berlanjut.

Rusia telah memperingatkan Amerika Serikat bahwa akan ada konsekuensi yang tidak dapat diprediksi jika Washington terus mempersenjatai Ukraina.

Baca Juga: Akses Laman cekbansos.kemensos.go.id dan Pastikan Jadi Penerima Bansos PBI 2022, Begini Langkahnya

Menurut seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Moskow, Rusia telah mengirim catatan diplomatik ke Amerika Serikat dan negara-negara lain tentang memasok senjata ke Ukraina tetapi tidak mengatakan apa isi pesan itu.

"Kami menyerukan Amerika Serikat dan sekutunya untuk menghentikan militerisasi Ukraina yang tidak bertanggung jawab, yang menyiratkan konsekuensi tak terduga bagi keamanan regional dan internasional," kata Rusia dalam sebuah catatan ke Amerika Serikat.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Jerusalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler