PR DEPOK – Politisi di Pakistan dilaporkan melemparkan botol air ke wakil ketua dan menjambak rambutnya saat perkelahian massal meletus selama pertemuan majelis.
Video dari belakang ruangan menunjukkan pertemuan Majelis Punjab Pakistan itu berubah menjadi kekacauan pada Sabtu, 16 April 2022.
Dost Muhammad Mazari, wakil ketua majelis, dilaporkan dianiaya oleh anggota parlemen dari partai berkuasa Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), pimpinan mantan PM Imran Khan.
Penganiayaan itu dilakukan di depan penjaga keamanan segera setelah wakil ketua majelis masuk, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Mirror.
Baca Juga: Cara Daftar PIP Kemdikbud 2022 untuk Dapat Rp2,2 Juta bagi Siswa SD, SMP, SMA Tanpa KIP dan KKS
Imran Khan, yang dikeluarkan oleh mosi tidak percaya dari partai-partai oposisi Minggu lalu, telah digambarkan sebagai sangat ingin menciptakan anarki di semua tingkatan.
Bukan hanya itu, Imran Khan juga diberi label sebagai murid Hitler oleh beberapa pihak oposisi.
Sidang itu diadakan untuk memilih menteri utama yang baru tetapi dengan cepat menjadi kekacauan, dengan anggota PTI dikatakan telah menyerang Mazari sebelum dia dikawal oleh sersan bersenjata.
Dia dilaporkan meninggalkan DPR sepenuhnya setelah insiden itu.
Sidang tersebut awalnya dijadwalkan dimulai pada pukul 11.30 waktu setempat, tetapi ditunda karena dugaan perilaku anggota PTI, menurut media setempat.
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Pakistan-N dan anggota Majelis Nasional Pakistan Ahsan Iqbal mengkritik Imran Khan untuk tindakan yang tidak menyenangkan tersebut.
Mantan pemain kriket itu terpilih pada 2018.
Dia adalah PM pertama dalam sejarah negara itu yang digulingkan dengan mosi tidak percaya.
"Penampilan vandalisme, hooliganisme & kekerasan di Majelis Punjab oleh MPA PTI dan Liga Q untuk memblokir pemilihan Ketua Menteri paling dikutuk.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos PKH atau BLT Balita 0-6 Tahun Rp3 Juta dari Pemerintah Lewat HP Secara Online
"Imran membuktikan bahwa dia adalah murid Hitler tetapi akan dihentikan," ujar Ahsan Iqbal.
Anggota Majelis Punjab diarahkan oleh Pengadilan Tinggi Lahore untuk memilih ketua menteri baru di provinsi itu.
Kandidat Liga Muslim Pakistan-Q (PML-Q) Pervaiz Elahi dan Pemimpin Oposisi di Majelis Punjab, Hamza Shehbaz, dianggap bersaing ketat untuk jabatan tersebut setelah pengunduran diri Sardar Usman Buzdar.
Baca Juga: Bansos PBI 2022 Cair untuk Siapa Saja? Simak Kategori yang Menerima dan Tidak Dapat Bantuan
Dia telah dinominasikan oleh Khan pada 2018.
Hal itu terjadi setelah Komisi Pemilihan Pakistan (ECP) mengumumkan bahwa fase pertama pemilihan pemerintah lokal di provinsi Punjab akan diadakan pada 9 Juni di 17 distrik.***