Network
PR DEPOK – Militer Pakistan menepis tuduhan mantan Perdana Menteri Imran Khan bahwa Amerika Serikat telah berkonspirasi untuk menggulingkannya dalam mosi tidak percaya parlemen.
Sebelumnya, Imran Khan menuduh Washington mendukung penggulingannya karena dia mengunjungi Rusia, melawan permintaan AS. Washington membantah tuduhan itu.
Imran Khan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari, hari dimana pasukan Rusia menginvasi negara tetangga Ukraina.
Imran Khan awalnya memblokir langkah mosi tidak percaya itu, dengan mengatakan bahwa sebuah forum para pemimpin sipil dan militer, Komite Keamanan Nasional, telah mendukung dugaan konspirasi tersebut.
Baca Juga: Sudah Cair Lewat Kantor Pos, Cek Penerima BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu di cekbansos.kemensos.go.id
Juru bicara militer, Mayor Jenderal Babar Iftikhar, membantahnya.
"Anda dapat melihat dengan jelas apakah ada kata konspirasi dalam pernyataan itu. Saya rasa tidak," katanya pada konferensi pers, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Ia mengacu pada pernyataan bulan ini yang telah menyatakan keprihatinan atas bahasa non-diplomatik dari sebuah "negara asing", yang secara luas diasumsikan berarti Amerika Serikat, tentang mosi tidak percaya.
Majelis rendah parlemen Pakistan akhirnya memberikan suara mendukung pencopotan Imran Khan dari jabatannya.
