Serang Prosesi Pemakaman Jurnalis Palestina, Menlu AS: Kami Sangat Terganggu

14 Mei 2022, 13:00 WIB
Wartawan Al Jazeera bernama Shireen Abu Akleh. /Imad Creidi/Reuters

PR DEPOK - Menteri Luar Negeri AS mengutuk pasukan Israel atas serangan mereka terhadap prosesi pemakaman seorang jurnalis Palestina-AS.

"Kami sangat terganggu dengan rekaman polisi Israel yang mengganggu prosesi pemakaman Shireen Abu Akleh"

"Setiap keluarga berhak untuk membaringkan orang yang mereka cintai guna beristirahat dengan cara yang bermartabat dan tanpa hambatan," tulis Menlu AS itu menambahkan.

Baca Juga: Dianggap Mengganggu Ketertiban, Pasukan Israel Serang Prosesi Pemakaman Shireen Abu Akleh di Yerusalem Timur

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian pada Sabtu, 14 mei 2022, pernyataan singkat Blinken muncul setelah beberapa rekaman video menunjukkan pasukan Israel menyerang prosesi pemakaman Akleh di Yerusalem Timur.

Puluhan orang Palestina memadati peti mati, beberapa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan, “dengan jiwa dan darah kami, kami akan menebusmu Shireen."

Ketika para pelayat mulai berjalan menuju gerbang RS St Joseph, Yerusalem Timur, petugas polisi Israel menghentikan mereka yang berjalan kaki.

Baca Juga: Mengapa Pulau Ular yang Diperebutkan Rusia dan Ukraina Sangat Penting? Ini Alasannya

Polisi Israel, dalam upaya nyata, menerobos gerbang halaman RS dan menyerang kerumunan yang sebagian tengah menggotong peti mati.

Beberapa polisi Israel memukuli pengusung jenazah dengan tongkat saat granat kejut meledakan kaca mobil ambulans.

Pada satu titik, kelompok yang membawa peti matinya bersandar ke dinding dan hampir menjatuhkan peti mati, memulihkannya tepat sebelum salah satu ujungnya menyentuh tanah saat granat kejut meledak.

Baca Juga: Rusia Terkini: Ukraina Mungkin Menang Perang , Turki Tolak Swedia dan Finlandia Gabung NATO

Adegan kekerasan, yang hanya berlangsung beberapa menit, menambah kemarahan Palestina atas pembunuhan Abu Akleh, yang telah mengancam akan memicu kekerasan yang meningkat sejak Maret.

Pelayat meneriakkan “Palestina!”, menyanyikan lagu kebangsaan Palestina dan mengibarkan bendera Palestina sebelum polisi Israel menindak prosesi tersebut.

Sementara pihak Israel menuduh para peserta prosesi pemakaman mengganggu ketertiban umum.

Israel juga melarang tampilan publik bendera Palestina, bahkan pada demonstrasi dan protes.

Baca Juga: Menteri Pertahanan AS dan Rusia Bicara untuk Pertama Kali Sejak Invasi Ukraina, Apa yang Dibahas?

Diketahui, Shireen Abu Akleh tewas setelah ditembak di kepala di kota Jenin, Tepi Barat yang dianeksasi pada Rabu pagi.

Rekan-rekan jurnalis sejak itu mengatakan bahwa Akleh terbunuh akibat tembakan sniper dari pasukan Israel.

Ketika Akleh terbunuh, ia mengenakan helm dan pelindung tubuh yang ditandai dengan jelas "Press".***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler