Emmanuel Macron Sebut Invasi Rusia ke Ukraina sebagai Kesalahan, Tegaskan Pembicaraan Diplomatik

4 Juni 2022, 18:25 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut bahwa invasi Rusia ke Ukraina adalah kesalahan bersejarah. /REUTERS/John Thys.

PR DEPOK – Pemimpin Prancis Emmanuel Macron menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kesalahan bersejarah dan mendasar dengan menginvasi Ukraina.

Invasi Rusia itu, lanjut pemimpin Prancis tersebut, menyebabkan negara itu sekarang terisolasi.

Tetapi Emmanuel Macron menegaskan bahwa Rusia tidak boleh dipermalukan sehingga pada saat berhenti dapat membuka jalan keluar melalui cara-cara diplomatik.

“Saya mengatakan kepadanya [Putin] bahwa dia membuat kesalahan bersejarah dan mendasar untuk rakyatnya, untuk dirinya sendiri dan untuk sejarah,” kata Macron, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Ada BLT Anak Usia Dini Rp3 Juta, Cek Penerima Bansos PKH di Situs cekbansos.kemensos.go.id

“Saya pikir dia telah mengisolasi dirinya sendiri. Mengisolasi diri sendiri adalah satu hal, tetapi bisa keluar darinya adalah jalan yang sulit,” tambahnya.

Pemimpin Prancis juga mengatakan dia tidak mengesampingkan kunjungan ke ibukota Ukraina, Kyiv.

Ribuan orang telah tewas dan jutaan lainnya mengungsi sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, menciptakan krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

Sementara itu, Putin menyalahkan Barat atas munculnya krisis pangan dan energi global dan mengulangi tawaran pemerintahnya tentang jalur aman bagi kapal yang mengekspor biji-bijian dari Ukraina jika ranjau disingkirkan dari perairan.

Baca Juga: Berbahaya Serupa Rokok Biasa, Ternyata Ini Kandungan Racun yang Terdapat pada Vape

“Tentu saja, kami sekarang melihat upaya untuk mengalihkan tanggung jawab atas apa yang terjadi di pasar makanan dunia, masalah yang muncul di pasar ini, ke Rusia,” katanya.

“Saya harus mengatakan bahwa ini adalah upaya, seperti yang dikatakan orang-orang kami, untuk mengalihkan masalah ini dari yang sakit ke yang sehat,” ujarnya.

Pemimpin Kremlin mengatakan Rusia tidak menghalangi pengiriman biji-bijian dari Ukraina dan Barat menggunakan Rusia sebagai kambing hitam untuk masalahnya.

Selain itu, Putin juga mengatakan sanksi Barat terhadap Rusia hanya akan memperburuk pasar dunia seperti mengurangi panen dan menaikkan harga.

Baca Juga: Kapan BSU 2022 Cair? Simak Penjelasan Kemnaker hingga Cara Cek Penerima BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta

Dia mengatakan inflasi berasal dari mesin cetak dolar yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi virus corona.

Putin menyalahkan kebijakan Eropa yang ia sebut picik karena kurangnya investasi dalam alternatif pasokan energi tradisional dan kenaikan harga.

Putin berjanji jika perairan Ukraina ditambang, Rusia tidak akan menyerang pengiriman biji-bijian dan menyarankan mereka dapat dilakukan dari pelabuhan Berdyansk atau negara lain, seperti Belarus. Berdyansk berada di bawah pendudukan Rusia.

“Tidak ada masalah untuk mengekspor biji-bijian dari Ukraina,” katanya, seraya mengatakan hal itu dapat dilakukan melalui pelabuhan Ukraina, melalui pelabuhan lain di bawah kendali Rusia, atau bahkan melalui Eropa tengah.

Baca Juga: Link Nonton Anime Spy x Family Episode 9 Sub Indo, Spoiler: Yuri Tak Sanggup Melihat Kemesraan Yor

Putin menuduh Barat menggertak dengan mengklaim Moskow mencegah ekspor biji-bijian dari Ukraina.

Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global, sementara Rusia juga merupakan pengekspor pupuk global utama dan Ukraina adalah pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari.

Tentara Rusia telah merebut sebagian besar garis pantai selatan Ukraina selama perang 100 hari dan kapal perangnya mengontrol akses ke pelabuhan Laut Hitam negara itu. Namun mereka terus menyalahkan Ukraina dan Barat atas terhentinya ekspor gandum Ukraina.

Baca Juga: Mau Dapat Bansos PKH dan BPNT yang Cair Juni 2022? Cukup Siapkan KK dan KTP Bisa Daftar DTKS Online Lewat HP

Dia juga mengatakan pelabuhan di bawah kendali Kyiv, khususnya, Odesa, dapat digunakan tetapi meminta perairan di sekitar pelabuhan yang dikuasai Ukraina untuk dibersihkan dari ranjau oleh Ukraina.

Rusia sebagai gantinya akan mengizinkan kapal-kapal itu melintas dengan aman. Pilihan transportasi lainnya termasuk Sungai Danube melalui Rumania, Hongaria atau Polandia.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler