India Hadapi Badai Diplomatik, Dituntut Minta Maaf Usai Politikus BJP Hina Nabi Muhammad

7 Juni 2022, 10:16 WIB
Ilustrasi - Kemarahan serta kecaman mencuat setelah pejabat Partai BPJ melontarkan pernyataan kontroversial soal Nabi Muhammad SAW. /Pixabay/knelstrom.

PR DEPOK - Pada Senin waktu setempat, Pemerintah India berusaha meredam kemarahan dari dalam dan luar negeri.

Sebelumnya, politikus Partai BJP baru-baru ini membuat rusuh atas pernyataan tentang Nabi Muhammad.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, kurang lebih sebanyak 38 orang ditangkap atas sebab kerusuhan di kota utara dan protes yang direncanakan di Mumbai.

Penangkapan di kota Kanpur merupakan dari upaya untuk melerai ketegangan soal antar beragama.

Baca Juga: Gerebek Pesta Bikini di Depok, Polisi Ungkap Fakta Terbaru Situasi Saat Penangkapan

Sebagai informasi, BJP adalah partai yang berkuasa di India yang juga merupakan partai Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.

Beberapa pejabat tinggi India terlibat dalam dampak diplomatik, karena negara Qatar hingga Iran menuntut permintaan maaf dari pemerintah India karena mengizinkan pernyataan yang terkesan menghina itu.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, diplomat India yang ditempatkan di Teluk dan bagian negara Islam lainnya dipanggil oleh pejabat di negara tersebut untuk memprotes komentar BJP.

Baca Juga: Big Hit Music Resmi Memulai Audisi Global untuk Cari Artis Baru K-Pop hingga September 2022, Ini Jadwalnya

OKI (Organisasi Kerjasama Islam) menerangkan, penghinaan Islam ini dalam konteks meningkatnya kebencian dan hinaan terhadap Islam di India dan pelecehan sistematis terhadap muslim.

Kementerian Luar Negeri India memberi respons akan pernyataan OKI dengan mengatakan bahwa pernyataan itu tidak mencerminkan pandangan pemerintah.

"Tindakan keras telah diambil terhadap orang-orang itu oleh badan yang terkait. Sangat disesalkan bahwa sekretariat OKI memilih membuat komentar yang menyesatkan dan nakal," kata Jubir Pemerintah, Arindam Bagchi.

Baca Juga: 5 SMA Terbaik di Bandung Berdasarkan Nilai UTBK 2021, Bisa Jadi Referensi PPDB Jabar 2022

Badan pengaruh yang beranggotakan 57 orang itu mengutip keputusan terbaru untuk larangan jilbab di lembaga pendidikan.

Sementara itu, Angkatan bersenjata Pakistan dalam cuitan di Twitter mengutuk keras atas pernyataan penghujatan tersebut.

Bagi mereka, tindakan tersebut jelas menyakitkan dan menunjukkan kebencian yang ekstream terhadap muslim dan agama lain di India.

Pejabat senior di Kedutaan Besar Qatar di New Delhi mengatakan Pemerintah Narendra Modi harus terbuka dan menjauhkan diri dari komentar tersebut.

Baca Juga: Emmeril Kahn Mumtadz Sudah Renungkan Air Sejak Usia 11 Tahun, Guru Ngaji Eril Ungkap Hal Ini

"Melukai agama kami dapat secara langsung berdampak pada hubungan ekonomi," tutur Kedutaan Besar Qatar di India.

Setelah pernyataan itu mencuat, Kedutaan Besar Qatar di New Delhi tengah memeriksa laporan terkait barang India yang akan diboikot oleh beberapa pemilik supermaket di negaranya.

Pernyataan penghinaan terhadap Islam ini pun didengar oleh masyarakat Indonesia, hingga trending topic di Twitter.

Salah satu akun bernama Habib Ali Alhinduan berkata dalam cuitannya, "India sudah merusak keharmonisan beragama. Bagaimana minoritas muslim disana diberlakukan secara tidak manusiawi.”***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler