PR DEPOK - China baru-baru ini menegaskan bahwa negaranya akan tetap berjuang sampai akhir dan tidak akan memberikan Taiwan kesempatan untuk merdeka.
Ungkapan yang dijabarkan oleh Menteri Pertahanan China pada Minggu, 12 Juni 2022, akhirnya membuat ketegangan yang telah melonjak sebelumnya dengan Amerika Serikat menjadi semakin memanas.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Amerika Serikat memang telah berjanji kepada Taiwan untuk membantu mereka apabila China benar-benar menginginkan peperangan.
Layaknya Ukraina, Taiwan memang berencana ingin memerdekakan diri dari China. Tetapi Beijing menolak keputusan Taiwan sebab Beijing merasa pulau itu masih menjadi bagian dari negaranya.
Baca Juga: Segera Aktivasi Aplikasi Cek Bansos untuk Daftar PKH Juni 2022, BLT Rp6 Juta Cair untuk Kategori Ini
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel New Asia, China disebut telah beberapa kali melakukan serangan udara di dekat wilayah Taiwan.
Karena hal itu pada Sabtu kemarin, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menuduh bahwa China telah mengganggu stabilitas aktivitas militer dalam pidatonya di acara pertemuan puncak keamanan dialog Shangri-La.
Tak tinggal diam, Menteri Pertahanan China Wei Fenghe kemudian membalas pidato tersebut dengan berapi-api, ia mengatakan bahwa Beijing tidak punya pilihan.
Baca Juga: PKH Tahap 3 Kapan Cair? Berikut Jadwal dan Cara Daftar DTKS untuk Dapat Bantuan hingga Rp3 Juta
Pihaknya akan melawan jika Taiwan masih bersikukuh untuk tetap akan memisahkan diri dari China dan berdiri menjadi sebuah negara.
"Kami akan berjuang dengan segala cara, dan kami akan berjuang sampai akhir. Tidak seorang pun boleh meremehkan tekad dan kemampuan angkatan bersenjata China untuk menjaga integritas teritorialnya
"Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah China pasti tidak akan berakhir dengan baik,"jelasnya.
Baca Juga: Sindrom Ramsay Hunt yang Diidap Justin Bieber Berakibat Kelumpuhan Wajah, Berikut Ulasannya
Wei mendesak Washington untuk berhenti berhenti mencampuri urusan dalam negeri China dan berhenti merugikan kepentingan China.***