PR DEPOK - Gubernur Krimea yang dikuasai Moskow mengatakan tiga orang terluka dan tujuh orang hilang setelah Ukraina menembaki tiga anjungan pengeboran minyak di Laut Hitam di lepas semenanjung yang dicaplok Rusia.
Kata Gubernur Sergey Aksyonov di Telegram pada hari Senin, 20 Juni 2022, waktu setempat,merujuk pada platform perusahaan minyak dan gas Chernomorneftegaz yang berbasis di Krimea.
"Kami mengonfirmasi bahwa ada tiga yang terluka dan tujuh dilaporkan hilang. Kami menjamin pencarian akan terus berlanjut," dikutip dari Aljazeera pada Selasa, 21 Juni 2022.
Baca Juga: Negara Ini Dikhawatirkan Seret NATO ke Perang Rusia-Ukraina
Serangan ini merupakan pertama yang dilaporkan terhadap infrastruktur energi lepas pantai di Krimea sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Aksyonov, yang dilantik oleh Rusia sebagai gubernur semenanjung setelah pencaplokan 2014 oleh Moskow, sebelumnya mengatakan lima orang terluka dalam serangan itu sebelum merevisi jumlah korban.
Sergey Aksyonov mengatakan tiga platform menjadi sasaran, memicu evakuasi 94 orang di lokasi pengeboran minyak di Laut Hitam, sementara 15 tentara tetap menjaga mereka.
Baca Juga: Apa Itu Juneteenth? Hari Libur Nasional Baru di Amerika Serikat untuk Rayakan Kebebasan Perbudakan
Kata Sergey, operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan melalui udara dan laut.
Chernomorneftegaz yang disetujui oleh Amerika Serikat sejak 2014, mengoperasikan beberapa ladang gas dan minyak di Laut Hitam dan di Laut Azov.
Aksyonov mengatakan bahwa satu platform telah terkena dan Olga Kovitidi, seorang senator Rusia untuk Krimea, mengatakan kepada agen RIA Novosti bahwa tidak ada korban di dua platform lain yang menjadi sasaran serangan itu.
Militer Ukraina mengatakan gudang makanan di pelabuhan Laut Hitam Odesa hancur dalam serangan rudal Rusia, tetapi tidak ada warga sipil yang tewas.
Kota ini telah dibombardir secara sporadis sejak awal perang dan diblokade oleh angkatan laut Rusia, sementara masing-masing pihak saling menuduh meletakkan ranjau di laut.
Komando Operasi Selatan Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah menembakkan 14 rudal ke Ukraina selatan secara terus menerus selama tiga jam.
Baca Juga: Jokowi Ulang Tahun, Doa Luhut: Semoga Tetap Penuh Semangat Meskipun Ujian Datang Silih Berganti
Serangan itu disebut sebagai kemarahan yang tak berdaya atas keberhasilan pasukan Kyiv.***