Volodymyr Zelensky Bersumpah akan Rebut Kembali Lysychansk dari Rusia

4 Juli 2022, 14:27 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. /Stephanie Lecocq/REUTERS

PR DEPOK - Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah akan mendapatkan kembali Lysychansk dari Rusia setelah penarikan tentara Ukraina beberapa waktu lalu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Minggu mengakui bahwa pasukan Kyiv telah ditarik dari Lysychansk di wilayah Donbas timur setelah serangan Rusia.

Namun Zelensky bersumpah untuk mendapatkan kembali kendali atas daerah itu dari Rusia dengan bantuan senjata jarak jauh Barat.

Baca Juga: Link Nonton Drakor Link Eat Love Kill Episode 9 Sub Indonesia: Terungkap Masa Lalu Ji Won Tak

Rusia mengatakan bahwa perebutan kota Lysychansk kurang dari seminggu setelah sebelumnya pihaknya telah merampas Sievierdonetsk dari Ukraina.

Di mana Rusia telah memiliki kendali penuh atas wilayah Luhansk timur, ini merupakan kemenangan politik yang memenuhi tujuan utama perang Kremlin.

Fokus medan perang untuk saat ini bergeser ke wilayah tetangga Donetsk, di mana Kyiv masih menguasai petak-petak wilayah.

Baca Juga: Tips agar Berhasil Unggah Foto e-KTP di Kartu Prakerja Gelombang 35

"Jika komandan tentara kita menarik orang-orang dari titik-titik tertentu di depan, di mana musuh memiliki keunggulan daya tembak terbesar, dan ini juga berlaku untuk Lysychansk, itu hanya berarti satu hal," kata Zelenskiy sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

"Kami akan kembali berkat taktik kami, juga berkat peningkatan pasokan senjata modern," lanjut Zelensky.

Zelenskiy mengatakan bahwa Rusia memusatkan daya tembaknya di front Donbas, tetapi Ukraina akan membalas dengan senjata jarak jauh seperti peluncur roket HIMARS yang telah dipasok AS.

Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Ghost Writer 2, Kisah Seorang Penulis yang Diteror Hantu Perempuan

"Fakta bahwa kami melindungi nyawa tentara kami, rakyat kami, memainkan peran yang sama pentingnya. Kami akan membangun kembali tembok, kami akan memenangkan kembali tanah, dan juga orang-orang harus dilindungi di atas segalanya," pungkas Zelenskiy.

Sejak meninggalkan serangan di ibukota Kyiv, Rusia lebih memusatkan operasi militernya di jantung industri Donbas yang terdiri dari wilayah Luhansk dan Donetsk, di mana proksi separatis yang didukung Moskow telah bertempur.

Rusia mengatakan bahwa tentaranya saat ini sedang merebut wilayah Luhansk untuk memberikannya kepada Republik Rakyat Luhansk yang mana akan diproklamirkan sendiri, yang mana kemerdekaannya akan diakui pada malam perang.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memberi tahu Presiden Vladimir Putin bahwa Luhansk telah "dibebaskan", kata kementerian pertahanan, setelah Rusia sebelumnya mengatakan pasukannya telah merebut desa-desa di sekitar Lysychansk dan juga mengepung kota.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 35 Dibuka, Coba Hindari Hal Ini agar Terhindar Gagal Lolos Seleksi

Komando militer Ukraina mengatakan bahwa pasukannya telah dipaksa mundur dari kota.

"Kelanjutan pertahanan kota akan mengakibatkan konsekuensi fatal. Untuk menyelamatkan nyawa para pembela Ukraina, keputusan dibuat untuk mundur," tulisnya dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Pejabat Ukraina, yang mengatakan referensi untuk "membebaskan" wilayah Ukraina adalah propaganda Rusia, telah melaporkan bahwa rentetan artileri yang intens telah terjadi di daerah pemukiman.

Di sebelah barat Lysychansk di wilayah Donetsk, sedikitnya enam orang tewas ketika kota Sloviansk di Ukraina terkena tembakan kuat dari beberapa peluncur roket Rusia pada hari Minggu, kata pejabat setempat.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler