H&M Mantap Hentikan Bisnis di Rusia, Lagi-Lagi Gegara Invasi ke Ukraina

18 Juli 2022, 18:26 WIB
Menimbang situasi invasi Rusia ke Ukraina H&M telah mantap hentikan bisnis mereka di negara pecahan Uni Soviet tersebut. /REUTERS/Casey Hall.

PR DEPOK - H&M atau Hennes & Mauritz AB telah memutuskan untuk menghentikan bisnis mereka di Rusia. Hal ini diungkapkan pada Senin, 18 Juli 2022.

Keputusan tersebut membuat H&M akan bergabung dengan daftar perusahaan ternama lainnya yang telah sepenuhnya keluar dari Rusia, termasuk McDonald's.

H&M sejatinya telah menangguhkan bisnis mereka di Rusia sejak awal Maret 2022 silam, menyusul invasi kepada Ukraina.

Sebagai informasi, Rusia merupakan pasar terbesar H&M hingga membuat mereka meningkatkan jumlah tokonya di sana sambil mengurangi toko fisik di banyak pasar lainnya.

Baca Juga: Jokowi Gratiskan Biaya Melahirkan bagi Ibu Hamil yang Penuhi Kriteria Ini

Kepala Eksekutif Helena Helmersson mengatakan, keputusan pihaknya berhenti membuka bisnis di Rusia setelah mempertimbangkan dengan cermat.

"Kami melihatnya tidak mungkin mengingat situasi saat ini untuk melanjutkan bisnis kami di Rusia," ucapnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Lebih lanjut, Helmersson menyebut toko-tokonya di Rusia untuk sementara akan terus buka namun dalam jangka waktu terbatas.

Baca Juga: 10 Motto Hidup Pelajar MPLS Simpel dan Bermakna yang Bisa Dijadikan Motivasi Semangat Sekolah

Hal tersebut, kata Helmersson, dilakukan sebagai upaya H&M untuk menjual sisa persedaiaan barang yang ada di Rusia.

Sebelumnya pada Maret 2022 lalu, McDonald's resmi menjual seluruh cabang mereka di Rusia setelah Maret mengumumkan penutupan.

Kepala Eksekutif McDonald's Chris Kempczinski mengaku bahwa penutupan tersebut merupakan suatu hal yang berat.

Baca Juga: Kejutan! Paulo Dybala Merapat ke AS Roma, Faktor Jose Mourinho?

Terlebih lagi, lanjut Kempczinski, hal berat adalah meninggalkan para pegawai dan mitra di Rusia.

"Kami bangga dengan 62.000 karyawan yang bekerja di restoran kami. Dedikasi dan loyalitas mereka ke McDonald's membuat pengumuman ini jadi sangat sulit," katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler