Prediksi Vladimir Putin: Hanya Negara-Negara Ini yang Bertahan Usai Konflik Geopolitik

22 Juli 2022, 12:07 WIB
Prediksi Vladimir Putin usia konflik geopolitik berakhir. // Thibault Camus/REUTERS

PR DEPOK – Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini menyatakan beberapa hal terkait masa depan negara-negara setelah konflik geopolitik berakhir.

Berbicara di sebuah forum bisnis, Vladimir Putin mengklaim bahwa transformasi geopolitik “besar” akan segera terjadi.

“Era baru dalam sejarah dunia semakin dekat dan hanya negara-negara yang benar-benar berdaulat yang akan dapat berhasil dalam lingkungan yang berubah,” kata Vladimir Putin pada hari Rabu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Rusia Today.

Baca Juga: 15 Kata-Kata atau Ucapan Selamat Hari Anak Nasional 2022, Penuh Makna dan Menyentuh

Vladimir Putin mengklaim bahwa perubahan itu benar-benar revolusioner.

“Sangat besar dan mengarah pada penciptaan tatanan dunia baru yang  harmonis, lebih adil, dan lebih berfokus pada komunitas dan aman ,” ujar Vladimir Putin.

Dengan istilah 'kedaulatan' presiden Vladimir Putin mengarah pada kebebasan pembangunan nasional.

“Dengan demikian setiap orang secara individu, serta kelangsungan teknologi, budaya, intelektual, pendidikan negara dan bertanggung jawab, aktif dan berpikiran nasional, masyarakat sipil yang berorientasi nasional,” katanya.

Baca Juga: Jenis-Jenis Bullying yang Harus Kamu Ketahui, Biasanya Menimpa Siswa Lemah

Negara seperti itu, menurut Vladimir Putin akan menjadi contoh bagi orang lain.

“Panutan dalam standar dan kualitas hidup masyarakat, perlindungan nilai-nilai tradisional dan cita-cita humanistik yang tinggi,” tuturnya.

Vladimir Putin lebih lanjut, membandingkan konsep tersebut dengan tatanan dunia yang diimpikan negara Barat.

Baca Juga: BPNT Kartu Sembako Masih Cair Juli 2022, Simak Cara Cek Online di cekbansos.kemensos.go.id

Menurutnya, dunia semacam ini sangat kontras dengan tatanan dunia unipolar yang didominasi Barat, yang, menurut Vladimir Putin menjadi rem bagi perkembangan peradaban dunia.

Dia menuduh negara Barat sebagai rasis dan neo-kolonial serta ideologinya mengarah ke totalitarianisme 

Presiden berpendapat bahwa meskipun ada upaya oleh elit Barat untuk melestarikan tatanan dunia yang ada, perubahan itu tidak dapat diubah.

Penting diketahui, Vladimir Putin telah lama menentang konsep dunia  unipolar negara Barat.

Baca Juga: BPNT Bulan Juli 2022 Kapan Cair? Simak Jadwal Pencairan serta Cara Cek Nama Penerima Bansos Sembako Rp200.000

Dalam pidato Konferensi Keamanan Munich 2007 yang terkenal, presiden Rusia mengatakan bahwa dunia unipolar yang telah diusulkan setelah Perang Dingin tidak terjadi  akan terwujud.

“Dunia satu tuan, satu penguasa  tidak hanya merusak semua orang di dalam sistem, tetapi juga bagi penguasa itu sendiri,” katanya.

Vladimir Putin lantas menuduh AS mengabaikan  prinsip dasar hukum internasional dan menekankan bahwa tindakan sepihak dan seringkali tidak sah, tidak pernah menyelesaikan masalah apa pun.

Pada bulan Mei, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan harapan bahwa serangan militer negaranya di Ukraina, ketika selesai, akan memaksa negara-negara Barat mewujudkan konsep tersebut.

Baca Juga: Solusi Atasi Alamat KTP Tidak Sesuai dengan Data Dukcapil saat Daftar Kartu Prakerja, Perhatikan Hal Ini

“Negara barat untuk berhenti mempromosikan apa yang disebut dunia unipolar di bawah dominasi Amerika Serikat dan sekutunya,”  ujarnya.

Gagasan tentang dunia “multipolar” yang baru juga telah didiskusikan di Barat, yang terakhir oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz. 

Akan tetapi, setelah serangan Moskow di Ukraina, negara Barat menyatakan niatnya untuk " mengisolasi " Rusia dan menjatuhkan sanksi keras padanya.

Sebaliknya Rusia memandang tindakan ini sebagai manifestasi lain dari upaya Barat untuk “ menahannya ” dan mempertahankan tatanan dunia yang ada.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Rusia Today

Tags

Terkini

Terpopuler