Uni Eropa Mulai Perketat Izin Visa bagi Orang Rusia Buntut Invasi ke Ukraina

1 September 2022, 10:33 WIB
Ilustrasi Visa - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyebut bahwa mereka akan menerapkan visa bagi warga negara Rusia. /Pixabay/Jacqueline Macou

PR DEPOK – Kelompok negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa memperketat aturan perjalanan yang ditujukan bagi orang Rusia.

Namun aturan yang dikeluarkan oleh kelompok Uni Eropa tidak mengeluarkan larangan visa secara total.

Kelompok Uni Eropa menghindar dari persetujuan larangan visa di seluruh Uni Eropa sebagaimana yang diminta oleh Ukraina.

Baca Juga: Login eform.bri.co.id Sekarang, Segera Cek Nama Penerima BLT UMKM Rp600.000 dari Pemerintah

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari aljazeera-com, Menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Rabu, 31 September 2022, menangguhkan kesepakatan fasilitasi visa terhadap Moskow, sehingga sulit bagi Rusia mendapatkan visa untuk melakukan perjalanan ke negara-negara Uni Eropa tersebut.

Uni Eropa masih menghindar dari persetujuan larangan visa di seluruh Uni Eropa sebagaimana yang diminta oleh Ukraina dan beberapa negara anggota lainnya.

Uni Eropa terpecah untuk menyetujui tahap tentang larangan total, dan juga tidak jelas tindakan sepihak apa yang dapat diambil oleh Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia dan Finlandia, yang memiliki perbatasan darat dengan Rusia, dalam membatasi akses ke pengunjung Rusia.

Baca Juga: Cukup Duduk Manis, Penyaluran BLT BBM Rp600.000 Bisa Diantar ke Rumah

Kelima negara ini menyambut baik penangguhan kesepakatan fasilitasi visa Rusia sebagai langkah ke arah yang benar.

Akan tetapi empat dari negara-negara tersebut menekankan bahwa lebih baik dilakukan pembatasan jumlah visa yang dikeluarkan terhadap orang Rusia yang bepergian ke wilayah Uni Eropa.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan Moskow tidak akan membiarkan langkah itu tanpa konsekuensi, kata kantor berita RIA.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, berpendapat bahwa penangguhan kesepakatan fasilitasi visa dengan sendirinya akan berdampak signifikan.

Baca Juga: Ternyata Ini Makna Di Balik Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Borrell mengatakan bahwa peningkatan substansial dalam penyeberangan perbatasan dari Rusia ke negara-negara tetangga sejak pertengahan Juli telah membuatnya perlu untuk menangguhkan perjanjian fasilitasi visa.

"Ini telah menjadi risiko keamanan bagi negara-negara tetangga ini, selain itu, kami telah melihat banyak orang Rusia bepergian untuk bersantai dan berbelanja seolah-olah tidak ada perang yang berkecamuk di Ukraina," lanjutnya.

Lebih dari satu juta warga Rusia telah memasuki Uni Eropa itu melalui titik-titik perbatasan darat sejak awal invasi Ukraina, kebanyakan dari mereka melalui Finlandia dan Estonia, kata badan perbatasan Uni Eropa itu Frontex.

Baca Juga: September 2022 BLT Ibu Hamil Masih Cair, Buruan Cek Penerima di Link Ini agar Dapat Bansos Rp750.000

Menurut PBB, Ukraina telah berulang kali mengatakan bahwa Rusia seharusnya membayar atas invasinya , yang telah menewaskan ribuan warga sipil dan menghancurkan kota.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba sebelumnya pada hari Rabu mengulangi seruan untuk larangan visa Uni Eropa, dengan mengatakan itu akan menjadi tanggapan yang tepat terhadap perang agresi genosida Rusia di jantung Eropa yang didukung oleh mayoritas
warga Rusia.

Tetapi Prancis dan Jerman tidak setuju dengan pendapat ini.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler