Badai PHK Karyawan Shopee, Kerugian Mencapai Rp13,9 triliun

20 September 2022, 13:28 WIB
TERNYATA Shopee Ambil Tindakan PHK Karyawan Karena Ini, Bilang yang Terdampak Bakal Diberi Pesangon?/tangkap layar Youtube /

PR DEPOK – Shopee secara resmi telah mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK terhadap sejumlah karyawannya pada Senin, 19 September 2022.

PHK resmi diumumkan secara internal Senin pagi oleh pihak Shopee yang bertujuan mengoptimalkan efisiensi operasi agar tercapai kemandirian di seluruh bisnisnya.

Sea Limited, induk Shopee telah melaporkan kerugian bersih sebesar US$931 juta atau sekitar Rp13,9 triliun lebih pada kuartal kedua.

Baca Juga: BSU 2022 Tahap 2 Cair Minggu Ini! Cairkan BLT Subsidi Gaji Rp600.000, Cek Penerima Login bsu.kemnaker.go.id

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari channelnewsasia-com, sebuah raksasa e-commerce Shopee telah memangkas lebih banyak pekerjaan pada Senin, 19 September 2022.

Kebijakan yang terbaru dilakukan pihak Shopee dalam serangkaian langkah menyusul kerugian yang melebar dan pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat.

PHK resmi diumumkan secara internal Senin pagi oleh pihak Shopee.

“Perubahan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk mengoptimalkan efisiensi operasi dengan tujuan mencapai kemandirian di seluruh bisnis kami,” ungkap juru bicara Shopee dalam menanggapi pertanyaan tentang penghematan yang diumumkan pada hari Senin.

Baca Juga: Cara Cek Bansos PKH Online untuk Kategori Ini agar Dapat Uang Rp750.000 dari Kemensos, Kapan Tahap 4 Cair?

“Kami memperluas dukungan kepada rekan-rekan kami yang terkena dampak selama transisi ini,” imbuhnya.

Shopee juga berhubungan dengan Creative Media and Publishing Union (CMPU), yang mewakili karyawan Shopee, tentang langkah penyesuaian terbaru, lanjutnya menjelaskan dalam pernyataan bersama dengan serikat pekerja.

Paket kompensasi yang sesuai akan diberikan kepada karyawan yang terkena dampak sesuai dengan norma pasar akan diberikan perusahaan.

Baca Juga: BPUM 2022 Bakal Cair Akhir September? BLT UMKM Rp600.000 Hanya Bisa Didapatkan oleh Masyarakat Ini

“Fasilitas dan bantuan ketenagakerjaan, termasuk pelatihan karir dan layanan pencocokan pekerjaan melalui jaringan CMPU dan e2i akan ditawarkan, jika diperlukan.” Lanjut pernyataan tersebut

Awal bulan ini, perusahaan e-commerce terbesar di Asia Tenggara tersebut membatalkan puluhan tawaran pekerjaan.

Pada saat itu, perusahaan induk Sea Limited mengatakan baru-baru ini telah membatalkan beberapa penawaran di Shopee karena penyesuaian rencana perekrutan pada beberapa tim teknologi, tetapi menolak untuk membeberkan berapa banyak penawaran yang dibatalkan.

Pada bulan Juni, Shopee telah memberhentikan beberapa karyawan dalam pengiriman makanan ShopeeFood dan pembayaran online tim ShopeePay di Asia Tenggara, serta staf di Meksiko, Argentina, dan Chili.

Baca Juga: Akses Link cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Penerima PKH September 2022 Online

Dalam sebuah surat kepada karyawan Sea Limited minggu lalu, CEO Forrest Li mengatakan bahwa perusahaan telah membuat beberapa pengumuman sulit akhir-akhir ini, mengutip periode yang tidak stabil untuk industri teknologi.

Tujuan utama untuk 12 hingga 18 bulan ke depan adalah mencapai kemandirian, yang berarti mencapai arus kas positif sesegera mungkin, kata Li dalam suratnya.

Sea Limited melaporkan kerugian bersih sebesar US$931 juta atau sekitar Rp13,9 triliun lebih pada kuartal kedua, lebih dari dua kali lipat kerugian yang terjadi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Dalam komentar yang diberikan kepada CNA, direktur eksekutif Industri Digital Singapura Chan Ih Ming mencatat bahwa mengingat perlambatan ekonomi, perusahaan harus memutuskan cara terbaik untuk memposisikan diri mereka untuk menghadapi masa depan, dan ini mungkin melibatkan penyesuaian kekuatan dan profil tenaga kerja mereka.

Baca Juga: Angka Berapa yang Tertera pada Ilusi Optik Ini? Hanya si Mata Elang yang Bisa Melihatnya

Akibat dari pertumbuhan yang pesat di sektor teknologi dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan persaingan ketat untuk talenta teknologi secara global, yang mengakibatkan peningkatan upah dan perburuhan bahkan di luar sektor teknologi.

Pekerjaan teknologi terus menjadi permintaan yang tinggi, meningkat sekitar 10.000 per tahun di seluruh perekonomian Singapura tahun lalu, terutama untuk insinyur pembelajaran mesin dan pengembang backend.

“Ini sebagian besar merupakan hasil dari upaya digitalisasi yang dipercepat di seluruh perusahaan yang muncul dari pandemi Covid-19,” ujar Chan.

Chan menjelaskan bahwa mereka tetap yakin dengan potensi pertumbuhan sektor teknologi Singapura karena perusahaan teknologi global terus berinvestasi di Singapura, dan banyak perusahaan teknologi lokal berekspansi untuk mengejar pertumbuhan di kawasan ini.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler