Update Perang Rusia Ukraina: Putin Ancam Nuklir ke Barat, Negara G7 dan Uni Eropa Runding tuk Meredamnya

22 September 2022, 18:27 WIB
Ilustrasi ledakan nuklir. Negara G7 dan Uni Eropa berunding untuk meredam nuklir setelah Vladimir Putin ancam akan melancarkannya ke Barat. /Pixabay/geralt.

PR DEPOK - Kabar terbaru dari perang Rusia dan Ukraina. Sejumlah menlu dari negara-negara G7 telah melakukan pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS).

Pertemuan di New York antara menlu negara G7 ini dilakukan guna membahas tentang kerja sama mereka dalam memperluas dukungan untuk Ukraina.

Dukungan tersebut menyusul pengumuman yang sebelumnya dilakukan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Orang nomor satu di Rusia ini tegas sebut negaranya akan berlakukan mobilisasi masa perang pertamanya sejak Perang Dunia Kedua.

Baca Juga: Tabrakan Maut Libatkan Minibus dan Angkot di Sukabumi, 3 Orang Meninggal Dunia

Bahkan, Putin melontarkan ancaman bahwa Moskow bakal menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan negara.

"Kami menegaskan kembali negara G7 bekerja sama dalam mendukung Ukraina dan menanggapi keamanan pangan serta energi," tutur Menlu Jepang, Yoshimas Hayashi, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Ia menegaskan, Jepang turut melarang ekspor produk terkait senjata kimia ke Rusia, dan untuk memperluas daftar organisasi terkait militer Rusia yang dilarang ekspornya.

Baca Juga: Soal Pengganti Anies Baswedan, Wapres Ma'ruf Amin Bocorkan Kriteria PJ Gubernur DKI Jakarta

Hayashi juga mengatakan, anggota G7 menegaskan kembali pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Beralih pada pimpinan nasional Uni Eropa, Perdana Menteri Belgia dan Belanda dan ketua 27 pemimpin nasional Uni Eropa mulai angkat bicara, setelah ketegangan yang disebabkan oleh Putin karena semakin banyaknya pasukan untuk melawan Ukraina.

Di sisi lain, mendukung pula rencana untuk mempetak wilayah negara dan meredam ancaman nuklir ke Barat.

Baca Juga: Masih Nganggur, Mauricio Pochettino Dilirik Nice tuk Gantikan Favre

"Itu semua tanda kepanikan. Retorikanya tentang senjata nuklir adalah sesuatu yang telah kita dengar berkali-kali sebelumnya, dan itu membuat kita kedinginan," kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

"Itu semua adalah bagian dari retorika yang kita ketahui. Saya menyarankan untuk tetap tenang," tutur dia menambahkan.

Rekan Belgianya, Alexander de Croo, juga mendesak tanggapan yang tenang antara tidak memprovokasi Rusia atau mendukung Ukraina.

Baca Juga: Ketahanan Fisik Penggawa Persib Diuji di Latihan Pagi, Lari Selama 12 Menit

"Kita tidak boleh menambahkan bahan bakar ke api, kita harus jelas dalam posisi kita dan terus mendukung Ukraina," ucap dia.

Ketua para pemimpin Uni Eropa, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, mengatakan blok itu tidak akan takut untuk mendukung Ukraina.

"Dalam perang ini, hanya ada satu agresor, Rusia, dan satu negara agresor, Ukraina. Dukungan UE dengan tagar #Ukraina akan tetap teguh," tuturnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler