Inggris Ambil Kebijakan Pemotongan Pajak di Tengah Krisis, IMF Beri Kritik Tajam

28 September 2022, 13:15 WIB
Ilustrasi krisis ekonomi. /PublicDomainPictures/Pixabay

PR DEPOK - IMF atau Dana Moneter Internasional melayangkan kritikan atas langkah-langkah keuangan pemotongan pajak Pemerintah Inggris.

Menurut IMF, kebijakan pemerintah Inggris terhadap pemotongan pajak justru akan meningkatkan ketidaksetaraan.

Dalam sebuah pernyataan, selain terlibat dengan pihak berwenang, juru bicara (jubir) IMF juga tengah memantau dengan cermat perkembangan ekonomi di Inggris.

Baca Juga: Kazakhstan Resmi Masuk Kalender MotoGP 2023, akan Berlangsung di Sirkuit Sokol

"Kami memahami paket fiskal yang cukup besar yang bertujuan untuk membantu individu maupun pelaku bisnis dalam mengatasi kejutan ekonomi dan mendorong pertumbuhan melalui pemotongan pajak"

"Namun mengingat tekanan inflasi yang meningkat di seluruh dunia, termasuk Inggris, kami tidak merekomendasikan paket fiskal besar dan tidak bertarget pada saat ini," ujar jubir IMF.

Selain itu, dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari RTE pada 28 September 2022, jubir IMF itu turut mengingatkan bahwa kebijakan fiskal tidak bekerja dengan tujuan yang bertentangan dengan kebijakan moneter.

Baca Juga: Dramatis! Gol Alvaro Morata ke Gawang Portugal Pastikan Spanyol ke Putaran Final UEFA Nations League

Diketahui sebelumnya, kebijakan itu dilakukan ketika Bank of England mengisyaratkan siap untuk menaikkan suku bunga guna menopang Poundsterling (mata uang Inggris) dan menjaga terhadap peningkatan inflasi.

Setelah bergejolak di pasar pada awal pekan ini, Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng berusaha menyakinkan investor bahwa ia memiliki rencana yang kredibel terhadap utang Inggris.

Di lain sisi, jubir utama oposisi, anggota Parlemen Partai Buruh untuk Leeds West Rachel Reeves mengatakan bahwa pernyataan IMF itu mengkhawatirkan.

Baca Juga: Cek Penerima BPUM 2022 atau BLT UMKM Rp600.000, Login eform.bri.co.id di Sini Sekarang

"Pernyataan IMF tersebut menunjukkan keseriusan situasi yang dihadapi perekonomian kita. Pemerintah harus segera menjelaskan bagaimana mereka akan memperbaiki masalah yang telah diciptakannya"

"Ini adalah pernyataan yang seharusnya membuat bel alarm berbunyi di pemerintahan kita dan mereka (pemerintah Inggris) harus segera bertindak," tulis Reeves di akun Twitter-nya.

Lebih jauh, IMF juga telah mendesak Kwarteng untuk mengubah arah ketika ia kembali ke parlemen Inggris pada November mendatang dengan paket ekonomi lainnya.

Baca Juga: Resesi itu Apa? Simak Pengertiannya, Lengkap dengan Penyebab hingga Dampak jika Terjadi

Tujuannya untuk menunjukkan cara Menkeu Inggris akan mengembalikan keuangan publik ke jalur yang semestinya.***

Editor: Ahlaqul Karima

Sumber: RTE

Tags

Terkini

Terpopuler