Rusia Menentang Resolusi PBB yang Mengutuk Pencaplokan Wilayah Ukraina, China Pilih Abstain

2 Oktober 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina - Rusia menggunakan hak veto untuk menentang resolusi PBB yang mengutuk pencaplokan empat wilayah Ukraina. /Reuters/Dado Ruvic/

PR DEPOK – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya membuat resolusi yang mengutuk pencaplokan empat wilayah di Ukraina oleh Rusia.

Kini, Rusia menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk menggagalkan rencana resolusi tersebut.

Akan tetapi, sekutu Rusia yakni China dan India, memilih untuk abstain daripada memilih menentang resolusi yang mengutuk tindakan terbaru Kremlin di Ukraina.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memperkenalkan resolusi pada pertemuan Dewan Keamanan yang meminta negara-negara anggota untuk tidak mengakui status Ukraina yang berubah dan mewajibkan Rusia untuk menarik pasukannya.

Baca Juga: Lewis Hamilton Pakai Tindik di Hidung saat Kualifikasi F1 GP Singapura, Mercedes Kena Denda

Sebelumnya, pencaplokan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II dilakukan ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memproklamirkan kekuasaan Rusia atas empat wilayah yang membentuk 15 persen wilayah Ukraina.

Resolusi tersebut, yang disponsori bersama oleh AS dan Albania, menyerukan kecaman terhadap referendum "ilegal" yang diadakan di bagian Ukraina yang diduduki Rusia.

Mereka meminta agar semua negara tidak mengakui perubahan apa pun pada perbatasan Ukraina.

Resolusi itu juga meminta Rusia untuk segera menarik pasukan dari Ukraina, mengakhiri invasi yang diluncurkan pada 24 Februari.

Baca Juga: Login siapkerja.kemnaker.go.id di Sini dan Dapatkan Notifikasi untuk Cairkan BSU 2022 Tahap 4 Rp600.000

Sepuluh negara memberikan suara mendukung resolusi tersebut, sementara China, Gabon, India, dan Brasil abstain.

“Tidak ada satu negara pun yang memilih Rusia. Tidak satu pun," kata Thomas-Greenfield kepada wartawan setelah pertemuan itu, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Ia menambahkan bahwa abstain jelas bukan pembelaan Rusia.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia, yang mengangkat tangannya untuk menunjukkan satu-satunya suara menentang resolusi tersebut, berpendapat bahwa daerah-daerah di mana Moskow telah merebut wilayah dengan paksa dan di mana pertempuran masih berkecamuk, memilih untuk menjadi bagian dari Rusia.

Baca Juga: Cara Cek PKH Tahap 4 2022 Online Pakai KTP dan HP, dengan Login cekbansos.kemensos.go.id

"Tidak akan ada jalan untuk mundur karena rancangan resolusi hari ini akan mencoba memaksakannya," kata Nebenzia dalam pertemuan itu.

Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mengatakan satu tangan yang menentang resolusi itu sekali lagi bersaksi tentang isolasi Rusia dan upaya putus asanya untuk menyangkal kenyataan.

Utusan Inggris, Barbara Woodward, mengatakan Rusia telah menyalahgunakan hak vetonya untuk membela tindakan ilegalnya tetapi mengatakan aneksasi itu tidak memiliki efek hukum.

"Ini adalah fantasi," tambahnya.

Baca Juga: Cara Cek Nama Penerima Bansos PBI JK Pakai KTP dengan Login cekbansos.kemensos.go.id

China abstain dari pemungutan suara pada resolusi tersebut, tetapi juga menyuarakan keprihatinan tentang krisis yang berkepanjangan dan meluas di Ukraina.

China mengkritik sanksi Barat terhadap Rusia tetapi berhenti mendukung atau membantu dalam kampanye militer Moskow, meskipun kedua negara menyatakan kemitraan strategis tanpa batas pada bulan Februari.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler