Baru Rebut Kembali Wilayah dari Kendali Rusia, Ukraina Sebut Temukan Kuburan Massal di Lyman

9 Oktober 2022, 16:28 WIB
Ilustrasi Kuburan. Ukraina mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan kuburan massal di Lyman, usai merebut wilayah itu dari Rusia. /Ju-dit/Pixabay

PR DEPOK – Pihak berwenang Ukraina mengungkap mereka menemukan kuburan massal di kota timur Lyman yang baru saja dibebaskan dari Rusia.

Menurut gubernur regional, Pavlo Kyrylenko, tidak jelas berapa banyak mayat yang berada di kuburan massal tersebut.

Kyrylenko, gubernur provinsi Donetsk timur, menulis di Telegram bahwa para pejabat di Lyman telah menemukan kuburan massal di mana, menurut informasi lokal, mungkin ada tentara dan warga sipil. Jumlah pastinya masih belum bisa dipastikan.

Dalam laporan terpisah, kantor berita Ukrinform mengutip seorang pejabat senior polisi yang mengatakan kuburan itu berisi 180 mayat, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Antisipasi Kepadatan Kendaraan, Polres Bogor Lakukan One Way Jalur Puncak ke Arah Jakarta pada 9 Oktober 2022

The Kyiv Post juga mengatakan bahwa kuburan massal ditemukan di Lyman di mana 180 mayat dikuburkan, termasuk anak-anak yang masih sangat kecil.

Pasukan Ukraina merebut kembali Lyman, di wilayah Donetsk, dari kendali Rusia akhir pekan lalu.

Pihak berwenang Ukraina secara teratur menuduh pasukan Rusia melakukan kekejaman di wilayah pendudukan, tuduhan yang dibantah Moskow.

Bulan lalu, mayat 436 orang digali dari tempat pemakaman di kota timur laut Izyum setelah dibebaskan. Sebagian besar tampaknya meninggal karena kekerasan, menurut pejabat setempat.

Baca Juga: Puluhan Siswa di Meksiko Keracunan Massal, Diduga Karena Terkena Kontaminasi Air

Penemuan di Izyum mendorong Uni Eropa untuk menyerukan pengadilan kejahatan perang di Ukraina dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengirim tim ahli terbesarnya untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari.

Penyelidik PBB telah menyimpulkan bahwa kejahatan perang telah dilakukan dalam konflik Ukraina, termasuk pemboman Rusia terhadap wilayah sipil, eksekusi, penyiksaan dan kekerasan seksual.

Inggris dan Belanda juga telah mengirim penyelidik kejahatan perang ke Ukraina untuk membantu tim lokal dan ICC menyelidiki kemungkinan kekejaman massal termasuk di kota Bucha di Kyiv, di mana warga sipil ditemukan terbunuh pada bulan April.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa pasukan Ukraina sekarang telah merebut kembali hampir 2.500 kilometer persegi wilayah dari Rusia dalam serangan balasan yang dimulai akhir bulan lalu.

Baca Juga: Cara Daftar BPNT 2022 Online via HP, Cukup Pakai KK dan KTP Bisa Dapat Bansos Sembako Rp200.000 Tiap Bulan

“Secara total, 2.434 kilometer persegi tanah kami dan 96 permukiman telah dibebaskan sejak awal operasi ofensif ini,” kata Zelenskyy dalam pidatonya.

Pasukan Rusia mengatakan sebelumnya bahwa mereka telah merebut wilayah di Donetsk di Ukraina timur.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler