Kekacauan di Pihak Rusia, Tentara Putin Mulai Muak dengan Sikap Moskow

23 Oktober 2022, 20:45 WIB
Ilustarasi Tentara Rusia. /Vadim Yakubyonok/BelTA/Handout via Reuters/

PR DEPOK - Invasi Rusia ke Ukraina masih belum berakhir, tetapi tampaknya rencana Vladimir Putin tak seperti yang diharapkan.

Kekecauan mulai terjadi di pihak Rusia terutam di dalam jajaran militernya imbas rencana mobilisasi yang digaungkan oleh Vladimir Putin.

Militer Putin mulai muak dengan perlakuan Moskow terhadap mereka.

Baca Juga: Tuduh Rusia Berencana Meledakkan Bendungan untuk Banjiri Ukraina, Zelenskyy: Bencana Skala Besar

Sekelompok tentara Rusia dilaporkan telah mengirim sebuah video sambil mengenakan topeng memberikan pesan kepada komandan militer Rusia.

Dalam video itu, mereka menuntut kondisi, peralatan, dan gaji yang layak bagi para tentara di medan perang.

Kondisi ini terjadi setelah perintah mobilisasi yang digaungkan Vladimir Putin di negara itu, kini malah menjadi bumerang bagi kepemimpinan Rusia.

Video menunjukan kekacauan wajib militer yang 'dipaksakan', tanpa peralatan dan latihan yang layak.

Baca Juga: Berbicara untuk Pertama Kalinya Sejak Mei Lalu, AS Sebut Rusia Tak Miliki Minat Akhiri Perang di Ukraina

Pesan itu menyebar dan dibagikan melalui Telegram, meunujukkan sekolompok pasakan bertopeng menyampaikan serangkaian keluhan.

Ditujukan kepada para pemimpin militer Rusia di Moskow, pesan itu adalah ekspresi pembangkangan yang jarang terjadi terhadap Presiden Putin dan tanda meningkatnya kerusuhan di antara pasukan yang dimobilisasi.

Salah satu pasukan memberi tahu kamera bahwa mereka belum dibayar sejak mendaftar untuk bertarung, sementara banyak yang masih kehilangan peralatan mereka.

Baca Juga: Rusia Dituding akan Ledakan Bendungan, Presiden Ukraina Desak Negara Barat Peringatkan Putin

"Mereka tidak membayar gaji kami seperti yang dijanjikan oleh Kementerian Pertahanan," ucap pemimpin mereka.

Ia menuturkan jika video direkam pada Jumat, 21 Oktober 2022 dan hingga saat itu mereka masih belum menerima pembayaran.

Dalam kesempatan yang sama ia juga membeberkan kondisi peralatan yang mereka terima.

"Saya juga ingin memberi perhatian pada fakta bahwa tentara masih tidak memiliki perlengkapan, rompi, sarung tangan, jaket antipeluru, helm, pelat baja," tuturnya, dikutip dari Express.

"Perlengkapan Turki yang diberikan kepada kami berkualitas buruk," katanya lagi.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler