Berbicara di Istana Kepresidenan RI, PM Palestina Tuding Israel Sengaja Hancurkan Solusi Dua Negara

26 Oktober 2022, 08:25 WIB
Dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan RI, PM Palestina menuding Israel menghancurkan solusi 2 negara. /Setkab/

PR DEPOK - Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh mengungkapkan sejumlah fakta terkait konflik negaranya dengan Israel.

Dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Bogor, PM Palestina menuding Israel menghancurkan solusi dua negara secara sistematis yang dimandatkan oleh berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam upaya menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Bukannya kooperatif, Israel justru melakukan banyak langkah agresi dengan membunuh warga dan menduduki wilayah Palestina secara ilegal.

Berdasarkan laporan terkini yang diperoleh, 179 warga Palestina tewas terbunuh sejak awal tahun ini dan sekitar 751 ribu pemukim Yahudi tinggal di permukiman ilegal yang dibangun Israel di wilayah Palestina.

Baca Juga: Resmi Menjadi Perdana Menteri, Ini Janji Rishi Sunak dalam Memimpin Inggris

Maka dari itu, Shtayyeh menyebut solusi antara Palestina dan Israel sulit terwujud.

“Kami bekerja keras dengan komunitas internasional untuk menghentikan tindakan agresi di tanah kami, di wilayah kami. Dan solusinya akan berjalan jika ada mitranya, tetapi sayangnya, kami tidak memiliki mitra perdamaian di Israel,” tuturnya.

Bahkan sosok pemimpin baru Israel usai pemilu November mendatang masih ia ragukan berperan mencari solusi kedua negara tersebut.

Hingga saat ini, Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza dalam perang Timur Tengah 1967. Perundingan damai Israel-Palestina yang disponsori Amerika Serikat gagal pada 2014.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Libra, Scorpio hingga Sagitarius pada Rabu, 26 Oktober 2022: Evluasi Diri

Upaya untuk mencapai kesepakatan dua negara, di mana negara Israel dan Palestina hidup secara berdampingan, telah lama terhenti.

Meskipun dunia terus mendorong terwujudnya solusi damai antara Palestina dan Israel, berbagai tantangan semakin menghadang perjalanan proses perdamaian.

PM Palestina lantas menyerukan komunitas internasional untuk membantu mengakhiri pendudukan Israel di Palestina, salah satunya dengan melarang produk-produk hasil permukiman ilegal Israel.

“Produk permukiman ini harus dilarang diperdagangkan di pasar Eropa, Amerika, dan Asia. Ini adalah salah satu cara untuk membuat pendudukan Israel kehilangan kekuatannya,” ujarnya.

Baca Juga: Cek BPUM 2022 Online Lewat eform.bri.co.id untuk Cairkan BLT UMKM Rp600.000

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina dalam meraih kemerdekaan.

“Sekali lagi saya tegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina,” kata Jokowi seperti dikutip dari Sekretariat Kabinet.

Kedua pemimpin negara tersebut juga membahas sejumlah hal, salah satunya adalah terkait kesatuan dan perjuangan bangsa Palestina.

“Saya tekankan pentingnya kesatuan di antara bangsa Palestina. Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa kesatuan Indonesia lah yang membawa Indonesia dapat merebut kemerdekaan. Oleh karena itu, proses rekonsiliasi perlu terus didorong, dan Indonesia siap memfasilitasi rekonsiliasi faksi-faksi yang ada di Palestina. Saya juga menyampaikan dukungan Indonesia agar Palestina menjadi anggota penuh di PBB,” ujarnya.

Baca Juga: Fakta Sidang Bharada E: Pembelaan Terakhir, PC Rayu Brigadir J, hingga Percakapan Almarhum dengan Kekasih

Selain itu, Indonesia akan memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan pengembangan kapasitas untuk mempersiapkan negara Palestina yang merdeka.

Selanjutnya, terkait kerja sama ekonomi, Presiden mengungkapkan nilai kerja sama perdagangan antara kedua negara terus menunjukkan peningkatan.

Sebagai informasi, kunjungan resmi PM Palestina ke Indonesia kali ini merupakan kunjungan resmi pertamanya sebagai perdana menteri.

Tampak hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Kepala BPOM Penny Lukito.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Sekretariat Kabinet

Tags

Terkini

Terpopuler