Rumahnya Digerebek Intelijen Rusia atas Tuduhan Pemerasan, Putri Mantan Atasan Putin Disebut Melarikan Diri

27 Oktober 2022, 18:30 WIB
ILUSTRASI Bendera Rusia - Rumah milik putri mantan atasan Vladimir Putin digerebek intelijen Rusia, namun sang pemilik dipastikan melarikan diri. /Pixabay/IGORN

PR DEPOK – Intelijen Rusia telah menggerebek rumah Ksenia Sobchak, putri mantan bos Presiden Vladimir Putin.

Sobchak, seorang bintang TV berusia 40 tahun, sering mengkritik Putin, tetapi banyak tokoh oposisi Rusia menuduhnya melayani agenda Kremlin.

Pada tahun 2018, ia menjadi lawan Putin dalam pemilihan presiden Rusia, menempati urutan keempat dengan sekitar 1,7 persen suara.

Intelijen mengatakan penggeledahan rumah mewah Sobchak di pinggiran kota Moskow yang bergengsi adalah bagian dari penyelidikan atas dugaan kesalahan oleh direktur medianya, Kirill Sukhanov, yang ditangkap dengan tuduhan pemerasan.

Baca Juga: Tes IQ: Uang 10 Miliar, Anak Kecil atau Anjing yang Anda Selamatkan Lebih Dulu?

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Sobchak menolak tuduhan terhadap Sukhanov sebagai ocehan dan omong kosong dan menggambarkan penangkapannya sebagai bagian dari upaya pihak berwenang untuk melumpuhkan media independen.

Di saluran Telegramnya, dia menyebut bahwa kasus yang memicu pencarian itu bermotif politik dan terkait dengan sebuah film dokumenter yang dia buat tentang penggunaan penyiksaan di penjara Rusia.

Saluran Telegram Sobchak, yang sering memuat laporan kritis terhadap kebijakan pemerintah, memiliki 1,4 juta pengikut.

Baca Juga: Cek BLT BMM dan BPNT 2022 Online Lewat Laman cekbansos.kemensos.go.id

Kantor berita Tass dan RIA-Novosti mengatakan Sobchak telah melarikan diri dari Rusia. Tass mengatakan dia pergi ke Belarus, lalu pindah ke Lithuania.

Kantor berita AFP mengutip pejabat perbatasan Lituania yang mengatakan Sobchak telah tiba di negara itu.

Laporan media pemerintah Rusia mengatakan intelijen mencurigai Sobchak terlibat dalam skema pemerasan bersama dengan direktur medianya dan surat perintah telah dikeluarkan untuk penangkapannya. Laporan tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Love in Contract Episode 12 Sub Indo, Perdebatan Choi Sang Eun dan Yoo Mi Ho

Sobchak memiliki kontak yang luas di antara orang kaya dan berkuasa Rusia, dan pencarian rumahnya menjadi berita domestik teratas.

Sergey Markov, seorang analis politik pro-Kremlin, berpendapat bahwa serangan itu telah mengirim sinyal kepada anggota elit Rusia bahwa semuanya bisa menjadi sasaran.

"Jika mereka dapat menangkap putri pelindung Putin, itu berarti tidak ada yang tak tersentuh," kata Markov.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih 1 dari 4 Bunga Ini Akan Ungkap Tentang Kepribadianmu

“Untuk beberapa anggota elit, surat perintah penangkapan untuk Sobchak adalah tanda yang menyala di langit,” tambahnya.

Sobchak adalah putri Anatoly Sobchak, seorang walikota liberal St Petersburg pada 1990-an. Putin menjabat sebagai wakilnya.

Sobchak memiliki 9,4 juta pengikut di Instagram, dan gayanya yang glamor, cerdas, dan menantang telah membuatnya dicintai dan dibenci.

Baca Juga: Fakta Baru Soal CCTV di Rumah Ferdy Sambo dalam Sidang: Sosok yang Tukar DVR, hingga Disambar Petir

Dia pertama kali mendapatkan ketenaran sebagai sosialita modis dan bintang reality TV dan pernah dikenal sebagai "Rusia Paris Hilton" tetapi kemudian berusaha melepaskan citra manja dan arogan.

Sobchak terlibat dalam politik ketika dia bergabung dengan protes di Moskow terhadap Putin pada 2011 dan 2012 dan kemudian mengubah dirinya menjadi jurnalis TV dan aktivis oposisi yang serius.

Sobchak telah membantah melayani agenda Kremlin dengan mencalonkan diri sebagai lawan Putin pada 2018.

Baca Juga: Tersedia Berbagai Desain Keren! Ini 16 Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022, Lengkap dengan Cara Pakainya

Tetapi pemimpin oposisi Alexey Navalny mencelanya karena mendiskreditkan oposisi dengan bergabung dalam permilihan.

Dia menyebutnya parodi kandidat liberal dan mengatakan keterlibatannya dalam kampanye membantu Kremlin melemparkan oposisi ke arah yang negatif.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler