Pasukan Perdamaian Indonesia Gugur di Kongo dalam Misi MONUSCO

24 Juni 2020, 09:46 WIB
TNI Perdamaian Dunia di Kongo //*Antara

PR DEPOK - Satu anggota pasukan perdamaian Indonesia yang bertugas di Misi MONUSCO, Republik Demokratik Kongo, dilaporkan telah gugur.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara Rabu, 24 Juni 2020 meninggalnya Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui unggahan di akun Twitter-nya Selasa, 23 Juni 2020.

“Penghargaan setinggi-tingginya kepada Alm Serma Rama Wahyudi atas pengabdiannya dalam menjaga perdamaian dunia. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan,” kata Menlu Retno.

Baca Juga: Gerakan Blue Lives Matter Kini Bergema di New York

Mengutip laporan AFP dari sumber PBB, anggota pasukan perdamaian dari Indonesia terbunuh dan seorang lainnya terluka dalam serangan oleh milisi pada Senin, 22 Juni 2020 malam di bagian timur Republik Demokratik Kongo.

Patroli mereka diserang sekitar 20 kilometer dari Kota Beni di Provinsi Kivu Utara.

Retno menyampaikan bahwa Dewan Keamanan PBB telah mengutuk keras serangan kepada MONUSCO dan meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi dan membawa pelakunya ke meja pengadilan.

Baca Juga: Hobi Baru di Tengah Pandemi, Sederet Artis Keranjingan Pelihara Ikan Cupang

Dalam sebuah pernyataan, Kepala MONUSCO Leila Zerrougui mengutuk serangan itu yang katanya dilakukan oleh 'tersangka anggota ADF' yakni Pasukan Sekutu Demokrat, sebuah kelompok bersenjata terkenal di timur negara tersebut.

Tentara itu telah mengambil bagian dalam proyek untuk membangun jembatan di daerah Hululu.

ADF adalah gerakan Muslim terutama yang berasal dari negara tetangga Uganda pada 1990-an, yang menentang pemerintahan Presiden Uganda Yoweri Museveni.

Baca Juga: Gojek PHK 430 Karyawan: Kami Tidak Cukup Antisipasi Penurunan Saat Pandemi

Pada 1995, kelompok itu pindah ke Republik Demokratik Kongo yang menjadi basis operasinya meskipun mereka tidak melakukan serangan di Uganda selama bertahun-tahun.

Menurut catatan PBB, gerakan tersebut telah menewaskan lebih dari 500 orang sejak akhir Oktober ketika tentara Kongo melancarkan serangan terhadapnya.

ADF menewaskan 15 tentara PBB di pangkalan mereka di dekat perbatasan Uganda pada Desember 2017, dan tujuh lainnya dalam serangan pada Desember 2018.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler