Jelang Pertemuan KTT G20, Joe Biden Desak Xi Jinping Tegas pada Korea Utara Terkait Nuklir

13 November 2022, 16:40 WIB
Joe Biden mendesak Xi Jinping untuk menindak Korea Utara terkait uji coba nuklir mereka, jelang pertemuan KTT G20. /Reuters/Lintao Zhang/Pool.

PR DEPOK – Jelang pertemuan dalam KTT G20, Presiden AS Joe Biden berjanji untuk mendesak pemimpin China Xi Jinping agar mengendalikan Korea Utara.

Joe Biden bertemu dengan para pemimpin Asia Tenggara di Phnom Penh menjelang pertemuannya dengan Xi Jinping pada Senin besok di Bali.

Pertemuan antara Joe Biden dan Xi Jinping terjadi setelah serentetan uji coba rudal oleh Korea Utara menimbulkan kekhawatiran bahwa negara itu akan segera melakukan uji coba nuklir ketujuh.

Dalam pertemuan di sela-sela KTT G20, Joe Biden akan memberi tahu Xi Jinping bahwa China harus memainkan peran konstruktif dalam menahan kecenderungan terburuk Korea Utara.

Baca Juga: BPNT November 2022 Bisa Dicairkan Tunai? Simak Info Pencairan dan Cara Cek Penerima di Sini

Menurut Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, Joe Biden juga akan memberi tahu Xi Jinping bahwa jika pembangunan rudal dan nuklir Korea Utara terus berlanjut, itu berarti semakin meningkatkan kehadiran militer dan keamanan Amerika di wilayah tersebut.

Sullivan mengatakan Biden tidak akan menuntut China melainkan memberikan Xi perspektifnya.

"Korea Utara merupakan ancaman tidak hanya untuk Amerika Serikat, tidak hanya untuk Korea Selatan dan Jepang tetapi juga untuk perdamaian dan stabilitas di seluruh Kawasan.

“Apakah China ingin meningkatkan tekanan pada Korea Utara tentu saja terserah mereka,” kata Sullivan, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Cair Lagi November 2022, Cek Nama Penerima PKH Tahap 4 di Sini, Ada BLT Rp750.000 tuk 2 Kategori Ini

Namun, dengan Korea Utara dengan cepat meningkatkan kapasitas misilnya, situasi operasional lebih akut pada saat ini.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menambahkan suaranya untuk menyerukan tindakan internasional bersama untuk menghentikan program rudal Pyongyang selama pembicaraan dengan ASEAN, China dan Korea Selatan.

Tokyo dan Seoul semakin khawatir dengan uji coba Korea Utara, termasuk rudal balistik antarbenua.

Kantor Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan, karena meningkatnya ketegangan yang disebabkan oleh peluncuran rudal Korea Utara, dia akan mengadakan pertemuan empat mata dengan Kishida di Phnom Penh.

Baca Juga: Sejumlah Pemain Manchester United Absen Jelang Laga Lawan Fulham, Siapa Saja?

Joe Biden dan Xi Jinping, pemimpin dua ekonomi terbesar dunia, telah berbicara melalui telepon beberapa kali sejak Biden menjadi presiden pada Januari 2021.

Tetapi pandemi Covid-19 dan keengganan Xi Jinping selanjutnya untuk bepergian ke luar negeri telah mencegah mereka untuk bertemu secara langsung.

Sekjen PBB Antonio Guterres telah mendesak kedua belah pihak untuk bekerja sama, memperingatkan tentang risiko yang berkembang bahwa ekonomi global akan terbagi menjadi dua bagian, dipimpin oleh dua ekonomi terbesar yakni Amerika Serikat dan China.

Sebelum G20, Joe Biden akan mendorong komitmen AS untuk Asia Tenggara dalam pertemuan dengan para pemimpin dari Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), berupaya melawan pengaruh Beijing di Kawasan.

Baca Juga: BLACKPINK Siap Datang ke Indonesia dengan Konser WORLD TOUR BORN PINK JAKARTA, Cek Link Pemesanan Tiketnya

Sullivan menyebut bahwa Biden terbang ke Phnom Penh dengan agenda yang menekankan kebijakan pemerintahannya untuk meningkatkan kehadiran AS di kawasan sebagai penjamin stabilitas.

"Dia ingin menggunakan 36 jam ke depan untuk membangun fondasi itu untuk memajukan keterlibatan Amerika," tandas Sullivan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler