PR DEPOK – Seorang penggemar sepak bola Argentina baru-baru ini ditangkap setelah diduga membajak sebuah bus yang penuh.
Rupanya, penggemar Argentina itu ingin memastikan dia pulang tepat waktu untuk menonton pertandingan negaranya melawan Kroasia di Piala Dunia.
Argentina adalah salah satu dari sedikit negara di planet ini di mana sepak bola sangat dekat dengan keseharian.
Karena itu, ketika Argentina melawan Kroasia di semifinal Piala Dunia 2022 di Qatar, seluruh negeri mendukung.
Melewatkan pertandingan adalah hal yang tak terbayangkan, jadi ketika seorang pria mendapati dirinya berada di bus pada jam sibuk, dia terpaksa mengambil tindakan putus asa.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Oddity Central, insiden itu terjadi pada 13 Desember, di jantung kota Ciudad Santa María di Buenos Aires.
Pria berusia 53 tahun itu sedang menaiki bus di jalur 440 antara Fraga dan Avenida Ricardo Balbín ketika dia menyadari bahwa tidak mungkin dia menonton awal permainan dengan kecepatan bus yang bergerak.
Jadi ketika kendaraan berhenti di lampu merah dan pengemudinya keluar untuk membeli sesuatu dari kios terdekat, pria itu melompat ke belakang kemudi dan mulai mengemudi menuju rumahnya.
Begitu dia melihat bus pergi, pengemudi menelepon polisi untuk melaporkan pembajakan tersebut, dan beberapa mobil polisi dikirim ke lokasi terakhir yang diketahui.
Menurut sumber berita Argentina, pria itu mengemudikan bus sekitar empat mil sebelum meninggalkannya di dekat kediamannya dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Sayangnya, penggemar sepak bola yang sedang berlari itu ditangkap polisi di dekat persimpangan jalan Callao dan Maestro Ferreyra dan dibawa untuk diinterogasi.
Terlepas dari usahanya yang putus asa untuk mengejar awal pertandingan Argentina melawan Kroasia, penggemar berat sepak bola itu akhirnya melewatkan seluruh pertandingan.
Namun dia terhibur dengan fakta bahwa negaranya menang 3-0 dan lolos ke Final Piala Dunia.
Dia didakwa membajak sebuah kendaraan angkutan umum dan tidak jelas apakah dia akan dibebaskan dari penjara hingga ketika Argentina berhadapan dengan Prancis.***