PR DEPOK – Dalam suasana konflik Palestina-Israel yang sedang berlangsung, beberapa pasangan menikah. Pernikahan massal ini terjadi di kamp darurat di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 3 Mei 2024.
Pernikahan berkelompok ini menawarkan kesempatan langka untuk merayakan dan melepaskan diri dari kenyataan pahit kehidupan sehari-hari di wilayah pengungsian Palestina.
Dengan segala keterbatasan sumber daya dan seringnya serangan militer Israel, pernikahan massal ini menjadi simbol ketahanan dan harapan di tengah kesulitan dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi pengantin baru dan para hadirin.
Pernikahan di kamp pengungsian bukan yang pertama kalinya. Pada bulan April 2024, sepasang kekasih, yaitu Mahmoud (23) dan Shaima Khaziq (18) melangsungkan pernikahan di Deir el-Balah, di Jalur Gaza Tengah.
Baca Juga: 6 Mie Ayam Paling Recommended di Sukabumi Jawa Barat
Mahmoud dan Shaima Khaziq sudah berencana menikah sejak 8 bulan yang lalu, namun menunda acara tersebut karena perang Israel di Gaza yang dimulai Oktober lalu.
Selama lebih dari dua bulan, pasangan tersebut bersama keluarga mereka tinggal di kamp darurat di Deir el-Balah setelah terpaksa meninggalkan lingkungan Shujayea di Kota Gaza.
“Kami meninggalkan rumah kami di tengah pemboman dan tembakan, mencari perlindungan di sini, sehingga menunda pernikahan kami,” kata Mahmoud kepada Al Jazeera seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com, Senin, 6 Mei 2024.
Baca Juga: Dare to Love Me Kapan Tayang, Dimana, Jam Berapa? Dibintangi L INFINITE