Taliban Larang Perempuan Afghanistan Mengenyam Pendidikan Tinggi, PBB hingga Arab Saudi Ungkap Keprihatinan

23 Desember 2022, 14:33 WIB
Ilustrasi. Taliban melarang perempuan Afghanistan mengenyam pendidikan tinggi, PBB hingga Arab Saudi mengungkap keprihatinan. /REUTERS/Ali Khara.

PR DEPOK - Taliban yang berkuasa di Afghanistan menyampaikan bahwa perempuan akan dilarang mengenyam pendidikan tinggi, hingga akhirnya mendorong kampus-kampus untuk menolak para mahasiswi.

Kementerian pendidikan tinggi telah mengirimkan surat pada universitas, dan itu menuai kecaman dari pemerintah asing serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Kami pergi ke universitas, Taliban berada di pintu gerbang dan memberi tahu kami bahwa Anda tidak diizinkan masuk universitas sampai pemberitahuan lebih lanjut. Lalu semua orang menangis,” kata Shaista, seorang mahasiswi bisnis dari universitas di Kabul.

Baca Juga: Mudah! Begini Cara Buat Tren Viral 2022 Recap di Aplikasi CapCut, Bisa Diunggah ke Instagram dan TikTok

Seorang Profesor dari universitas di Kabul yang menolak disebut namanya, mengatakan bahwa staf mengusir mahasiswi di gerbang dan mereka tidak punya pilihan selain mengikuti instruksi.

Pelarangan ini diumumkan pada 20 Desember 2022, yang kemungkinan akan mempersulit upaya administrasi Taliban untuk mendapatkan pengakuan internasional dan menghapus sanksi yang sangat menghambat perekonomian negara.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok dari ANTARA, PBB meminta pemerintahan untuk segera mencabut keputusan tersebut.

Baca Juga: Ada yang Berbeda, Cek Toko Sebelah 2 Lebih Banyak Sudut Pandang Perempuan

PBB juga mendesak pada yang berwenang untuk segera membuka kembali sekolah anak perempuan setelah kelas enam, dan mengakhiri tindakan perempuan serta anak perempuan berpartisi dalam kehidupan publik sehari-hari.

Hassiba, seorang mahasiswa ilmu politik, mengatakan bahwa dia sedang belajar untuk ujian ketika dia mendengar tentang pengumuman itu.

“Terlalu sulit untuk diterima, sulit dipercaya. Bila tidak ada pendidikan untuk perempuan dalam masyarakat, bagaimana kita bisa berharap untuk masa depan yang cerah?” katanya.

Baca Juga: Manipulatif, 4 Zodiak Ini Dikenal sebagai Pembohong yang Cerdas

Pengumuman pada Selasa malam itu dibuat oleh kabinet pemerintah Taliban.

Pejabat Taliban termasuk menteri luar negeri dan juru bicara pemerintah telah mendukung pendidikan perempuan dalam beberapa bulan terakhir.

Namun pemimpin spiritual tertinggi Taliban yang berbasis di kota Kandahar memberikan keputusan besar.

Baca Juga: Diapresiasi Negara, Wajah Messi akan Ada di Mata Uang Argentina

Mendengar kabar tersebut, PBB bahkan Arab Saudi dan Qatar ikut prihatin dan mengecam atas keputusan itu.

“Saya sangat prihatin, ini tidak hanya merugikan kaum perempuan tapi juga merugikan Afghanistan,” kata Roza Otunbayeva, perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB sekaligus Kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan.

“Saya menyesalkan Taliban tampaknya tidak memikirkan masa depan Afghanistan dan bagaimana perempuan dapat berkontribusi pada ekonomi, pendidikan dan budaya,” lanjutnya.

Baca Juga: Padat! Ancol Tutup Unit Rekreasi Lebih Awal pada 31 Desember Demi Menjaga Kenyamanan Pengunjung

Ungkapan keprihatinan juga terlontar dari berbagai negara, salah satunya Arab Saudi dan Qatar.

Kementerian Arab Saudi terus mendesak Taliban agar membatalkan larangan tersebut.

Sementara Kementerian Qatar menyampaikan keprihatinan dan kekecewaan mendalam atas larangan tersebut.

Baca Juga: Kenali Sifat dan Rahasia Libra, Scorpio, Sagitarius: Miliki Gaya Cint dan Persahabatan yang Berbeda

Larangan tersebut terus menuai kecaman dari seluruh dunia, terutama dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amerika Serikat, Turki, dan sejumlah negara lainnya. ***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler