Kenali Naegleria Fowleri, Amoeba Pemakan Otak yang Menginfeksi Warga Korea

29 Desember 2022, 12:15 WIB
ILUSTRASI - Berikut ini merupakan informasi terkait Naegleria Fowleri, yang merupakan amoeba pemakan otak menginfeksi warga Korea. /Pixabay/Gerd Altmann

PR DEPOK – Korea Selatan melaporkan kasus pertama infeksi “Naegleria fowleri” atau yang bisa disebut “amoeba pemakan otak” pada hari Senin.

Pihak berwajib mengungkapkan bahwa ada seorang warga negara Korea yang baru saja kembali dari Thailand.

Warga Korea yang diketahui tinggal selama 4 bulan di Thailand itu memasuki Korea Selatan pada tanggal 10 Desember, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Korea (KDCA)

Setelah kepulangannya, sehari kemudian, ia dibawa ke ruang gawat darurat setelah dia menderita sakit kepala, pegal di leher, dan muntah.

Baca Juga: Cuaca Buruk Buat Kapal Crane ARK Shiloh Tenggelam di Banyuasin, Sumatera Selatan

Pria berusia 50 tahun itu diketahui meninggal pada tanggal 21 Desember.

Ini membuat otoritas kesehatan menjalankan sejumlah tes untuk menemukan penyebab dari kematiannya, yang akhirnya ditemukan infeksi.

Infeksi ini disebabkan oleh Naegleria fowleri.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini, Jumat, 30 Desember 2022: Kemajuan Besar akan Datang

Lantas, apa sebenarnya infeksi Naegleria fowleri?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari indianexpress.com, naegleria adalah sejenis amoeba yang bisa menginfeksi manusia.

Amoeba ini pertama kalinya ditemukan pada tahun 1965 di Australia.

Baca Juga: Tak Terhalang oleh Hujan, Konser SEVENTEEN Be The Sun In Jakarta Berjalan dengan Lancar

Amoeba yang berbahaya ini biasanya ditemukan di sungai atau danau dan dapat menginfeksi manusia melalui hidung.

Dalam beberapa kasus yang ditemukan, orang yang terinfeksi amoeba ini biasanya terjadi saat mereka berenang dan menyelam di sungai atau danau.

Dilansir dari laman indianexpress, begitu naegleria fowleriini masuk ke hidung dan berjalan menuju otak, amoeba ini akan menghancurkan jaringan yang ada di otak dan menyebabkan infeksi berbahaya lainnya yang disebut meningoencephalitis amuba primer (PAM).

Baca Juga: Cek Penerima Dana PIP Kemdikbud 2022 Online, Siswa SD, SMP, SMA Dapat Bantuan hingga Rp1 Juta

Seseorang yang terinfeksi akan muncul gejala dalam satu hingga dua belas hari kedepan. Gejalanya berupa sakit kepala, mual, kejang, dan halusinasi.

Badan kesehatan masyarakat di AS mengatakan bahwa infeksi dapat menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu lima hari.

Karena infeksi ini jarang terjadi, para ilmuwan menjelaskan mereka belum bisa menentukan pengobatan apa yang efektif untuk orang yang telah terinfeksi.

Amoeba pemakan otak ini telah ditemukan di lebih dari 16 negara, termasuk India.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Indian Express

Tags

Terkini

Terpopuler