Pakar Klaim Momen Jatuhnya Pangeran William dan Kate Middleton di Monarki

7 Januari 2023, 14:45 WIB
Kate Middleton dengan Pangeran William. /Instagram.com/@Kensingtonroyal//Instagram/@Kensingtonroyal

PR DEPOK - Pangeran William dan Kate Middleton telah menjadi wajah paling terkenala di dalam Keluarga Kerajaan Inggris.

Tanggung jawab mereka terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah Harry dan Meghan Markle memutuskan untuk keluar sebagai anggota seniaor di Kerajaan.

Polemik yang terjadi di tengah keluarga, dari kekisruhan yang dibuat oleh Harry dan Meghan Markle, skandal yang menimpa Pangeran Andrew, serta kematian Ratu Elizabeth II, membuat pasangan itu semakin disibukan dengan acara kerajaan.

Baca Juga: Harry dan Meghan Rilis Serial Netflix, Sumber Kerajaan Ungkap Perasaan Pangeran William: akan Sangat Marah

Setelah kematian Ratu Elizabeth II, William dan Kate Middleton mendapatkan kehormatan dengan peran baru mereka sebagai Pangeran dan Putri Wales.

Pakar kerajaan, Russell Myers mengklaim akan ada masalah besar dalam perjalanan William dan Kate dalam menjalani tugas mereka.

Duke dan Duchess of Cambrige itu baru saja menyelesaikan tur di Karabia, sebuah perjalanan yang membuat mereka mengunjungi Belize, Jamaika, dan Bahama.

Pangeran William dan Kate mendapatkan sambutan hangat tetapi juga harus menghadapi aksi protes dari pihak yang menuntut permintaan maaf dan reparasi untuk perbudakan.

Merka juga dikritik karena elemen tur yang tampaknya mengingatkan mereka kembali pada masa kolonial.

Baca Juga: Meghan Markle 'Serang' Kate Middleton, Sikap Pangeran Harry Jadi Sorotan

Russel Myers yang ikut dalam perjalanan tur itu mengatakan, ada bagian dari hal yang terjadi seperyi direncanakan dengan baik, dan berjalan dengan lancar.

Dia mengakui bahwa protes dan seruan utntuk reparasi adalah masalah, bahwa para bangsawan akan terus menghadapinya.

“Ada 14 kerajaan yang berpotensi tidak ingin melanjutkan hubungan mereka dengan Keluarga Kerajaan,” katanya,

“Namun apakah itu benar-benar menyingkirkan monarki, seperti yang telah dilakukan Barbados, Jamaika berpotensi segera menyusul, Antigua dan Barbuda sudah mengatakan bahwa mereka keluar, sifat hubungan itu akan berubah," tutur Russel Myer lagi.

Baca Juga: Benarkah Pangeran William dan Kate Middleton Lebih Pilih Ketemu Joe Biden Dibandingkan sang Adik?

Diungkap Myers saat ia berbicara dengan Raja Charles III, pada saat itu ayah dari William mengatakan kepada para pemrotes ia datang dengan damai.

"Kami di sini untuk menjadi mitra - kami di sini untuk mencoba dan mengubah atau mendukung hubungan yang berubah jika itu yang diinginkan masing-masing negara," ucap Raja Charles menurut Russel Myers.

Berbeda dengann William yang tampaknya masih harus banyak belajar dalam mengeluarkan argumen ke pihak yang tak menyukai monarki.

“Kami benar-benar melihat Pangeran William melangkah lebih jauh daripada yang pernah dilakukan anggota Keluarga Kerajaan lainnya," ucap Myers.

Baca Juga: Bandingkan Sikap Kate Middleton dan Meghan Markle saat Tugas Kerajaan, Pakar: Orang Amerika Tidak Paham

"Dia berbicara tentang kesedihannya yang mendalam atas perdagangan budak transatlantik yang mengerikan," katanya lagi.

Merujuk pada pidato Pangeran Wales saat makan malam di Jamaika, hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri pulau itu Andrew Holness, memberi tahu raja masa depan bahwa negaranya berencana untuk mengejar kemerdekaan.

"Mereka harus maju dan memastikan bahwa itu menjadi agenda utama,” katanya.

“Saya pikir itu mungkin salah satu kritik utama yang akan saya berikan kepada William dan Kate, mereka sepertinya selalu berusaha mengejar dan tidak mendahuluinya. Dan itu masalah besar," tutur Myers lagi.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler