Pegunungan Makkah Menghijau Bukan Hanya Karena Hujan, Benarkah Ada Hubungannya dengan Hadits Rasulullah SAW?

10 Januari 2023, 16:15 WIB
Tangkapan citra satelit NASA soal penampakan pegunungan di Arab Saudi yang menghijau. //NASA

PR DEPOK - Penyebab pegunungan di Makkah, Arab Saudi menghijau ternyata bukan cuma karena hujan. Benarkah ada hubungannya dengan hadits Rasulullah SAW?

Diketahui, pegunungan di sekitar kota suci Makkah al-Mukarramah, Arab Saudi, telah berubah menjadi hijau setelah berminggu-minggu lalu, karena sebab hujan lebat dan banjir bandang pada bulan lalu.

Berdasarkan citra satelit Terra yang dikeluarkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), menangkap pemandangan hijau di beberapa wilayah Arab Saudi.

Vegetasi hijau tersebut, muncul di daerah kering yang didominasi gurun, seperti kota Makkah, Jeddah, dan Madinah.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Scorpio dan Gemini Besok 11 Januari 2023: Dengarkan, Perhatikan dan Pahami Kekasihmu

Kabar ini tentu saja membuat sebagian orang menghubung-hubungkannya dengan sebuah hadits dari Rasulullah SAW.

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.” (HR. Muslim).

Menyikapi ini, tidak sedikit orang juga mengatakan agar tidak membuat kesimpulan dan menerka-nerka sendiri tentang keadaan yang terjadi.

Baca Juga: Ini Keuntungan Ikut Program Kartu Prakerja 2023, Bisa Dapat Insentif Rp600.000

Disebutkan jika fenomena ini pernah terjadi sebelumnya, dan hanya bersifat sementara.

Hal ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi di akhir 2022, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Ketidakstabilan atmosfer yang berulang, serta bertepatan dengan perluasan depresi Laut Merah, dan aliran arus udara lembab di lapisan bangunan atmosfer, juga menjadi alasan yang membuat wajah pegunungan dan wilayah gurun yang awalnya panas, menjadi melembab.

Selain itu, alasan karena perubahan suhu gurun dan teknologi modifikasi juga menjadi penyebab menghijaunya Makkah di Arab Saudi.

Baca Juga: Gangguan Psikologi Bisa Memperparah Gejala GERD, Begini kata ahli

Menurut situs Earth Observatory Lembaga Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), sebagian besar gurun menerima kurang dari 300 mm setahun membandingkan dengan ekosistem hutan hujan yang menerima lebih dari 2.000 mm.

Artinya, gurun hanya mendapat 10 persen dari hujan yang terdapat hutan hujan, sehingga suhu di padang pasir juga bisa berubah drastis dari siang ke malam karena udaranya sangat kering, yang menyebabkan panas cepat keluar di malam hari.

Temperatur siang hari rata-rata 38 derajat Celcius sementara di beberapa gurun bisa turun hingga -4 derajat Celcius di malam hari.

Suhu juga sangat bervariasi tergantung lokasi gurun, sehingga kondisi ekstrem gurun itu membuat tumbuhanpun beradaptasi untuk mengimbangi kekurangan air.

Baca Juga: Berapa Nominal BLT Lansia, Ibu Hamil, dan Disabilitas? Cek Besaran Dana PKH 2023 dan Nama Penerima di Sini

Sehingga, benih yang kemungkinan tidak aktif selama bertahun-tahun dan selama musim kering yang panjang, ketika hujan akhirnya datang, benih-benih itu bertunas dengan cepat, dan dapat mengubah gurun menjadi negeri ajaib berbunga hampir dalam semalam.

Selain karena faktor hujan, para ahli juga menyebut tumbuhnya tanaman hijau di daerah gurun bisa karena adanya modifikasi teknologi.***

Editor: Linda Agnesia

Tags

Terkini

Terpopuler