Mata-Mata China Terbang di atas Amerika Serikat, Pemimpin Militer: Jangan Tembak Balon di Langit

3 Februari 2023, 13:19 WIB
Ilustrasi mata-mata China terbang di atas AS. /Ima Artist/Pixabay

PR DEPOK - Pejabat AS mengatakan adanya benda yang terbang di langit Amerika Serikat beberapa hari ini, yang selanjutnya dicurigai sebagai mata-mata dari China.

Benda tersebut adalah sebuah balon putih yang diyakini telah dilengkapi dengan alat mata-mata di dalamnya.

Menurut pejabat AS, hal itu adalah tindakan kurang ajar yang dilakukan sebelum beberapa hari Sekretaris Negara AS Anthony Blinken berencana melakukan perjalanan ke Beijing, China.

Pemimpin militer menyarankan President Joe Biden untuk tidak menembak balon tersebut karena serpihan balon tersebut bisa menimbulkan ancaman keselamatan.

Baca Juga: Cek Penerima BLT Anak Sekolah yang Cair Februari 2023, Dapatkan Bantuan hingga Rp2 Juta per Tahun

Ketika Balon itu memasuki wilayah AS, balon tersebut diamati dari pesawat militer AS yang telah diuji cobakan.

Setelah itu, pihak Amerika memutuskan untuk mengambil hak milik balon tersebut. Dikutip PikrianRakyat-Depok.com dari Reuters

Insiden tersebut mengingatkan dimana Beijing dan Washington rela di mata-matai satu sama lain.

Tindakan tersebut dilakukan disaat meningkatnya ketegangan antara negara adidaya.

Baca Juga: SVT In The SOOP Season 2 Episode 3 dan 4 Kapan Tayang? Cek Bocoran Jadwal dan Link Nonton Legal di sini

“Pemerintah AS telah mendeteksi dan melacak balon pengintai dengan ketinggian yang berada di atas benua Amerika Serikat,” kata Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder.

“Balon itu saat ini terbang di ketinggian jauh diatas lalu lintas udara dan tidak menimbulkan ancaman militer dan orang-orang,” tambahnya.

Perjalanan Blinken ke China telah disetujui pada bulan November oleh Biden dan Presiden China Xi Jinping.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Harga Tiket Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang di Bioskop Depok Hari Ini, 3 Februari 2023

Dalam kejadian ini masih belum jelas apakah mempengaruhi rencana tersebut atau tidak.

Kementerian Luar Negeri China belum menanggapi atas peristiwa tersebut. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler