Hari Anti Sunat Perempuan Internasional Tanggal 6 Februari, Apa yang Perlu Diketahui?

4 Februari 2023, 21:30 WIB
6 Februari diperingati sebagai Hari Anti Sunat Perempuan Internasional, simak sejarah dan maksud hari tersebut. /Twitter@GPtoEndFGM/

PR DEPOK – Setiap tahun pada tanggal 6 Februari diperingati sebagai Hari Anti Sunat Perempuan Internasional. Secara global dikenal dengan istilah “International Day of Zero Tolerance for Female Genital Mutilation”. Apa yang perlu Anda ketahui tentang peringatan ini?

Pada tahun 2012, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 6 Februari sebagai Hari Hari Anti Sunat Perempuan Internasional dengan tujuan untuk memperkuat dan mengarahkan upaya penghapusan praktik ini.

Program bersama antara UNFPA dan UNICEF tentang penghapusan sunat perempuan dengan intervensi di 17 negara di mana praktik tersebut lazim. Program ini menciptakan peluang bagi perempuan untuk menyadari hak mereka dalam kesehatan, pendidikan, pendapatan dan kesetaraan untuk membantu mengakhiri ketidakseimbangan kekuatan yang mendasari praktik berbahaya ini.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Unicef, berikut ini jenis dan bahaya sunat perempuan.

Baca Juga: BLT Ibu Hamil 2023 Februari Cair Rp750.000, Cek Nama Penerima Bansos via Online di Sini

Jenis Sunat Perempuan

Tipe 1

Pengangkatan sebagian atau total kelenjar klitoris (bagian luar dan terlihat dari klitoris, yang merupakan bagian sensitif dari alat kelamin wanita), dan/atau kulup/tudung klitoris (lipatan kulit yang mengelilingi kelenjar klitoris).

Tipe 2

Pengangkatan sebagian atau total kelenjar klitoris dan labia minora (lipatan dalam vulva), dengan atau tanpa pengangkatan labia majora (lipatan luar kulit vulva).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus, Aries, dan Gemini Besok 5 Februari 2023: Pesonamu Menarik Orang Baru, Tabungan Aman

Tipe 3

Dikenal sebagai infibulasi adalah penyempitan lubang vagina melalui pembuatan segel penutup. Segel dibentuk dengan memotong dan memposisikan ulang labia minora, atau labia majora, terkadang melalui penjahitan, dengan atau tanpa pengangkatan preputium klitoris/tudung klitoris dan glans.

Tipe 4

Mencakup semua prosedur berbahaya lainnya pada alat kelamin wanita untuk tujuan non-medis, misalnya menusuk, mengiris, mengikis, dan membakar area genital.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Mana Bentuk Kaki Anda? Ternyata Jelaskan Rahasia Karakter, Ada Karismatik dan Kreatif

Sunat perempuan tidak ada manfaat kesehatan, hanya bahaya.

Sunat perempuan tidak memiliki manfaat kesehatan dan merugikan perempuan dalam banyak hal, seperti kerusakan jaringan genital wanita yang sehat dan normal, dan mengganggu fungsi alami tubuh anak perempuan dan wanita.

Bahaya Sunat Perempuan

• Sakit parah

• Pendarahan yang berlebihan (perdarahan)

Baca Juga: Apakah BPNT 2023 Februari Sudah Cair? Masyarakat Kriteria Ini akan Terima Bantuan Rp200.000

• Pembengkakan jaringan kelamin

• Demam

• Infeksi misalnya tetanus

• Masalah kencing

• Masalah penyembuhan luka

Baca Juga: Kapan Pencairan BPNT 2023? Simak Bocoran Tanggal Cair Bansos Rp200.000 di Sini

• Cedera pada jaringan genital di sekitarnya

• Terkejut

• Kematian.

Komplikasi jangka panjang dapat meliputi:

• Masalah kencing (sakit buang air kecil, infeksi saluran kemih);

• Masalah vagina (keputihan, gatal, vaginosis bakteri dan infeksi lainnya);

Baca Juga: Diperingati Hari Ini, Ketahui Sejarah dan Tema Peringatan Hari Kanker Sedunia 2023

• Masalah haid (nyeri haid, darah haid sulit keluar, dll);

• Jaringan parut dan keloid;

• Masalah seksual (nyeri saat berhubungan, penurunan kepuasan, dll);

• Peningkatan risiko komplikasi persalinan (persalinan sulit, perdarahan berlebihan, operasi caesar, perlu menyadarkan bayi, dll.) Dan kematian bayi baru lahir;

Baca Juga: BLT Ibu Hamil Cair Februari 2023? Simak Bocoran Tanggal Pencairan dan Cara Cek Penerima di Sini

• Kebutuhan untuk operasi selanjutnya: misalnya, penyegelan atau penyempitan lubang vagina (tipe 3) dapat menyebabkan praktik pemotongan vagina yang tertutup nanti untuk memungkinkan hubungan seksual dan persalinan (deinfibulasi). Terkadang jaringan genital dijahit lagi beberapa kali, termasuk setelah melahirkan, sehingga wanita tersebut menjalani prosedur pembukaan dan penutupan berulang kali, yang selanjutnya meningkatkan risiko langsung dan jangka panjang; dan

• Masalah psikologis (depresi, kecemasan, gangguan stres pascatrauma, harga diri rendah, dll).

Untuk diketahui, 6 Februari 2023 menandai peringatan Hari Anti Sunat Perempuan Internasional yang ke-12.

Majelis Umum PBB sejalan dengan Agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan memberikan kesempatan bagi pemerintah, negara anggota, organisasi masyarakat sipil, mitra pembangunan, aktivis, dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk meningkatkan kesadaran, memperbaharui komitmen dan menegaskan kembali bahwa sunat perempuan adalah praktik berbahaya yang tidak dapat diterima dan pelanggaran dasar perempuan dan anak perempuan; hak asasi manusia.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: UNICEF

Tags

Terkini

Terpopuler