Fakta Gempa Turki dan Suriah, serta Perkiraan Ahli Soal Gempa Susulan dalam Beberapa Hari Mendatang

9 Februari 2023, 10:10 WIB
Berikut ini merupakan beberapa fakta terkait gempa bumi yang terjadi di Turki dan Suriah, serra perkiraan gempa susulan. /REUTERS/Umit Bektas/

PR DEPOK - Gempa besar berkekuatan 7,8 SR menghancurkan sebagian besar Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023. Fakta apa yang perlu diketahui terkait bencana dahsyat ini?

Dalam survei ahli Geologi AS, gempa melanda pada kedalaman 18 kilometer dan berpusat di Turki selatan, dekat perbatasan utara Suriah.

Sejak gempa pertama, banyak gempa susulan mengguncang Turki dan Suriah. Dalam 11 jam pertama, wilayah tersebut telah merasakan 13 gempa susulan yang signifikan dengan kekuatan minimal 5.

Gempa kuat lainnya terdeteksi berkekuatan 7,5  yang melanda Turki sembilan jam setelah guncangan utama. Meskipun para ilmuwan sedang mempelajari apakah itu gempa susulan, mereka sepakat bahwa kedua gempa tersebut saling berkaitan.

Baca Juga: Pangkas Ribuan Pekerja, Zoom Alami Pendapatan yang Melambat: Kami Membuat Kesalahan

Hal yang patut diwaspadai, para ahli memprediksi bahwa gempa susulan masih akan terjadi di masa mendatang.

"Gempa susulan yang lebih banyak diperkirakan terjadi, mengingat besarnya guncangan utama. Kami memperkirakan gempa susulan akan berlanjut dalam beberapa hari, minggu, dan bulan mendatang," ujar Alex Hatem, seorang ahli geologi penelitian USGS seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari AFP.

Jenis Gempa

Para peneliti mengatakan gempa itu adalah gempa strike-slip. Guncangan terjadi  ketika dua lempeng tektonik meluncur satu sama lain secara horizontal.

Baca Juga: Jumlah Korban Meninggal Gempa Turki-Suriah, Tembus 12.000 Jiwa hingga Alami Kelangkaan Kantong Jenazah

Bumi terbagi menjadi bagian-bagian yang berbeda. Potongan-potongan itu bertemu di garis patahan. Lempeng-lempeng itu biasanya bergesekan satu sama lain secara perlahan. Tapi begitu ketegangan cukup menumpuk, lempengan dapat saling berpapasan dengan cepat, melepaskan energi dalam jumlah besar.

Dalam konteks gempa di Turki dan Suriah , satu lempeng bergerak ke barat sementara yang lain bergerak ke timur sehingga menyebabkan guncangan.

Apakah Turki Rawan Gempa?

Gempa tersebut terjadi di daerah seismik aktif yang dikenal sebagai zona sesar Anatolia Timur, yang telah menghasilkan gempa bumi yang merusak di masa lalu.

Baca Juga: Akses cekbansos.kemensos.go.id secara Online Melalui HP untuk Cek Nama Penerima Bansos PKH 2023

“Hampir seluruh Turki benar-benar aktif secara seismik. Ini bukan sesuatu yang baru bagi negara ini,”  kata Sandvol.

Turki dilanda gempa besar lainnya pada Januari 2020 — berkekuatan 6,7 yang menyebabkan kerusakan signifikan di bagian timur negara itu. Pada tahun 1999, gempa berkekuatan 7,4 melanda dekat Istanbul dan menewaskan sekitar 18.000 orang.

Mengapa Gempa di Turki dan Suriah Menghancurkan?

Gempa di Turki dan Suriah terhitung  sangat dahsyat karena melanda daratan.

Baca Juga: Apa Anak Kucing Boleh Minum Susu dan Kapan Bisa Memberi Makan? Simak Penjelasannya

Menurut Margarita Segou, seismolog dari British Geological Survey, biasanya gempa bumi yang sangat kuat terjadi di bawah air.

Belum lagi gempa tersebut melanda di dekat daerah berpenduduk padat dan tinggal di bangunan yang rentan.

Gedung-gedung baru di kota-kota seperti Istanbul dirancang dengan mempertimbangkan standar gempa modern, namun daerah Turki selatan ini memiliki banyak bangunan tinggi yang lebih tua. Sedangkan konstruksi bangunan cepat di Suriah akibat perang bertahun-tahun  mungkin juga menggunakan struktur yang rentan.

Baca Juga: Catat! Berikut Daftar Lokasi di Depok yang akan Dilakukan Pemadaman Listrik Hari Ini, 9 Februari 2023

Upaya penyelamatan terhambat karena suhu dingin dan kemacetan lalu lintas dari penduduk yang berusaha meninggalkan daerah yang dilanda gempa.

Adapun data terbaru korban gempa mencatat sedikitnya 2.992 orang tewas di barat laut Suriah dan  2.850 orang terluka. Lalu, Lebih dari 298.000 orang terpaksa meninggalkan rumah.

Sementara itu, jumlah korban di Turki telah meningkat menjadi 9.057.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler