Muncul Kritik di Media Sosial Soal Penanganan Pemerintah terhadap Gempa, Twitter Tidak Dapat Diakses di Turki

9 Februari 2023, 11:40 WIB
Media sosial Twitter tidak dapat diakses di Turki setelah munculnya kritik soal tanggapan pemerintah terhadap penanganan gempa. /Reuters

PR DEPOK – Twitter menjadi tidak dapat diakses oleh penyedia seluler utama Turki pada Rabu, 8 Februari waktu setempat karena kritik di internet meningkat atas tanggapan pemerintah terhadap gempa mematikan minggu ini.

Wartawan dari media AFP tidak dapat mengakses jaringan media sosial di seluruh Turki. Namun Twitter masih berfungsi menggunakan layanan VPN yang menyamarkan lokasi pengguna dan umumnya gratis untuk digunakan.

Monitor media sosial netblocks.org menunjukkan Twitter ditahan dan kemudian diblokir sepenuhnya di semua penyedia ponsel utama.

"Langkah penyaringan kemungkinan akan berdampak pada upaya penyelamatan masyarakat yang sedang berlangsung setelah serangkaian gempa mematikan pada hari Senin," netblocks.com memperingatkan.

Baca Juga: KUR BRI 2023 Kapan Dibuka Lagi? Cek Info Terkini dan Syarat Ajukan Pinjaman hingga Rp500 Juta

"Turki memiliki sejarah panjang pembatasan media sosial selama keadaan darurat nasional dan insiden keselamatan," tambah monitor itu, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Polisi Turki telah menahan 18 orang sejak gempa Senin atas posting media sosial yang "provokatif" yang mengkritik bagaimana pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan menangani bencana tersebut.

Gempa berkekuatan 7,8 dan gempa susulannya menewaskan sedikitnya 11.700 orang di Turki tenggara dan sebagian Suriah.

Bencana tersebut telah menjadi yang paling mematikan dalam dua dekade kekuasaan Erdogan, era penuh gejolak yang dilanda percobaan kudeta dan protes keras serta serangkaian gempa bumi dan banjir yang lebih kecil.

Baca Juga: Fakta Gempa Turki dan Suriah, serta Perkiraan Ahli Soal Gempa Susulan dalam Beberapa Hari Mendatang

Media sosial Turki dipenuhi dengan postingan orang-orang yang mengeluhkan kurangnya upaya pencarian dan penyelamatan di provinsi mereka.

Pejabat tidak merilis pernyataan segera tentang pemblokiran Twitter.

Tetapi mereka telah berulang kali mengeluarkan peringatan tentang penyebaran informasi yang salah sebelum pemilihan penting 14 Mei di mana Erdogan akan mencoba memperpanjang kekuasaannya selama dua dekade.

Pemimpin oposisi dan selebritas Turki memperingatkan bahwa ketidakhadiran Twitter mengancam akan mengganggu upaya penyelamatan dan pekerjaan bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Apakah BLT Anak Sekolah Cair pada Februari 2023? Ini Kategori Peserta Didik yang Menerima Dana Tunai Rp500.000

"Mari kita hentikan aib ini segera. Kami tahu semua yang mereka coba sembunyikan," kata pemimpin oposisi utama partai CHP sekuler Kemal Kilicdaroglu.

Ketua oposisi nasionalis Partai Iyi Meral Aksener mengatakan Twitter diperlukan untuk menyampaikan kebutuhan para korban gempa.

Kedua pemimpin itu memimpin aliansi enam partai yang mencoba menyepakati satu calon presiden untuk mencalonkan diri melawan Erdogan.

Tetapi keputusan nyata pemerintah untuk memblokir Twitter di tengah krisis nasional yang mendalam bergema jauh melampaui ranah politik Turki.

Baca Juga: Akses Website www.prakerja.go.id untuk Melakukan Daftar Kartu Prakerja 2023 yang Resmi Dibuka

Bintang rock Turki Haluk Levent, penyanyi dengan 7,2 juta pengikut Twitter dan kelompok nirlaba yang terlibat dalam membantu orang yang membutuhkan, ikut bersuata, bertanya apa yang harus dilakukannya sekarang.

Pemblokiran Twitter terjadi ketika Erdogan mengunjungi dua provinsi Turki yang paling terpukul.

Dia secara langsung mengakui kekurangan dalam penanganan bencana oleh pemerintah tetapi berjanji untuk melipatgandakan upaya untuk membantu para korban.

"Tidak mungkin siap menghadapi bencana seperti ini," kata Erdogan saat berkunjung ke provinsi Hatay.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler