Update Kerusuhan Prancis, Para Demonstran Menembakan Senapan ke Udara

2 Juli 2023, 17:02 WIB
Ilustrasi kerusuhan. Dalam kerusuhan di Prancis, update saat ini adalah para demonstran menembakkan senapan mereka ke udara. /Pexels/

PR DEPOK - Kerusuhan di Prancis semakin mencekam hingga saat ini pasca polisi menembak mati seorang pemuda berusia 17 tahun pada Selasa, 27 Juni 2023.

Kerusuhan di Prancis menjadi perhatian serius bagi PBB. Lantaran aksi unjuk rasa dilakukan secara anarkis sehingga dapat membahayakan masyarakat.

Para demosntrans bahkan dikabarkan menggunakan senapan atau senjata api di tengah-tengah kerusuhan Prancis.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com melalui RT.com, para demonstran dilaporkan menggunakan senjata api militer saat kerusuhan Prancis.

Baca Juga: 7 Mie Ayam Gurih dan Terlezat di Cicalengka, Berikut Alamat dan Jam Bukanya

Lebih lanjut, video penembakan ke atas udara bertebaran di media sosial. Beberapa orang dengan pakaian serba hitam keluar dari mobil dan melakukan aksinya di tengah kediaman masyarakat.

Menurut laporan media lokal Prancis, empat orang polisi mengalami luka-luka akibat terkena serangan tembakan di Vaulx-en-Velin.

Selain pihak kepolisian yang terluka, delapan orang dikabarkan mengalami serangan mendadak menggunakan senjata api.

Baca Juga: BPNT Juli 2023 Cair Tanggal Berapa? Intip Jadwal dan Cek Penerimanya di cekbansos.kemensos.go.id

Oknum yang menggunakan senjata api dilaporkan menggunakan skuter sebagai alat kendaraan untuk melakukan aksinya.

Aksi anarkis tersebut mengancam keselamatan masyarakat. Meskipun begitu, pihak investigasi kepolisian belum menemukan pelaku penembakan hingga saat ini.

Penggunaan senjata militer di Prancis memiliki aturan undang-undang yang ketat. Masyarakatnya tidak bisa sembarangan memiliki bahkan menggunakan senjata api.

Baca Juga: Lirik Lagu Serenade - BOYNEXTDOOR dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kerusahan di Prancis membuat Emmanuel Macron meradang. Presiden itu, mengutuk keras aksi anarkis para demonstrans.

Selain itu, Presiden Prancis mengimbau para orang tua menertibkan anak remajanya agar tidak melakukan aksi unjuk rasa secara anarkis.

Imbauan tersebut dikarenakan para remaja berusia 14 hingga 18 tahun merupakan mayoritas demonstran di kerusuhan Prancis.

Baca Juga: Polisi Dikerahkan di Seluruh Prancis, Malam Kelima Kerusuhan Berlangsung Lebih Tenang

Para remaja tersebut diduga terpengaruh media bahkan video game, sehingga dirinya melakukan tindakan yang tidak baik untuk menyuarakan pembelaannya terhadap keluarga korban.

"Muda atau sangat muda, Kami telah melihat mereka – Snapchat, TikTok, dan beberapa lainnya – berfungsi sebagai tempat berkumpulnya kekerasan, tetapi ada juga bentuk peniruan kekerasan yang bagi sebagian anak muda membuat mereka kehilangan kontak dengan kenyataan," ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Kerusuhan tersebut membuat pemerintah setempat mengerahkan 45.000 ribu kepolisian untuk mengamankan aksi unjuk rasa di kota-kota besar Prancis.

Dalam kasus ini, pihak kepolisian setempat telah mengamankan ratusan lebih orang yang terlibat di dalam kerusuhan Prancis.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: RT

Tags

Terkini

Terpopuler