Dilarang Ratusan Negara, Amerika Serikat Nekat Kirim Amunisi Bom Tandan ke Ukraina

8 Juli 2023, 14:50 WIB
Ilustrasi bom. Amerika Serikat kukuh untuk mengirim amunisasi bom tandan ke Ukraina meskipun ratusan negara menentangnya. /Unsplash/@joshuas/

PR DEPOK - Amerika Serikat dilaporkan akan memberikan amunisi bom tandan ke Ukraina sebagai balasan untuk menyerang Rusia. Meskipun begitu, keputusan nekat Amerika Serikat ditentang banyak negara.

Amunisi bom tandan yang ingin dikirimkan Amerika Serikat ke Ukraina, merupakan alat peledak yang dilarang 100 negara lebih. Lantaran amunisi bom tandan, memiliki dampak yang sangat berbahaya selama beberapa dekade walaupun nantinya konflik antara Ukraina dan Rusia mereda.

Pihak Amerika Serikat melalui Pejabat Pentagon telah membenarkan rencana pengiriman amunisi bom tandan ke Ukraina sebagai balasan untuk Rusia. Pihaknya akan mengirimkan alat peledak itu, dengan mempertimbangkan waktu yang tepat.

"Akan dikirimkan dalam kerangka waktu yang relevan untuk serangan balasan," ujar Pejabat Pentagon. Dilansir PikiranRakyat-Depok.com melalui Reuters.

Baca Juga: 10 Rumah Makan Terkenal di Padang, Rasakan Kelezatan Masakan Minang

Lebih lanjut, Ukraina berjanji kepada Amerika Serikat untuk menggunakan amunisi bom tandan secara tepat. Bahkan pemimpin Ukraina telah memberikan jaminan secara tertulis.

"Ukraina telah memberikan jaminan tertulis bahwa mereka akan menggunakannya dengan sangat hati-hati," ungkap Penasihat Keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan.

Jake Sullivan mengungkapkan Amerika Serikat mengetahui dampak amunisi bom tandan bagi warga sipil. Kendati demikian, alat peledak ini akan dikirim sebagai dukungan kemanan yang diberikan negaranya kepada Ukraina.

Baca Juga: Ayah Simpan Jasad Bayi di Freezer Kulkas, Polisi Belum Menemukan Unsur Tindak Pidana

Diketahui, Amerika Serikat telah memberikan dukungan kemanan kepada Ukraina sebesar 800 juta dollar. Amunisi bom tandan digadang-gadang menjadi bagian dari dukungan kemanan senilai 800 juta dollar tersebut.

"Kami menyadari bahwa munisi tandan menimbulkan risiko bahaya sipil dari persenjataan yang tidak meledak. Inilah mengapa kami menunda keputusan selama kami bisa," ujarnya.

Amunisi bom tandan perlu dikirim kepada Ukraina, karena Amerika Serikat melihat negara tersebut tidak memiliki cukup senjata. Selain itu, Amerika Serikat melihat risiko jika alat peledak tersebut tidak dikirimkan maka warga sipil akan diserang oleh Rusia hingga pemerintahan Ukraina digulingkan.

Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id Pakai HP untuk Cek Penerima PKH Tahap 3 Juli 2023

Aksi nekat yang dilakukan Amerika Serikat ditentang keras oleh organisasi pembela hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW). Menurut HRW, amunisi tandan membunuh warga sipil.

Selain HRW, Dewan Keamanan PBB telah mengecam pengiriman amunisi tandan oleh Amerika Serikat ke Ukraina. PBB meminta negara yang berkonflik tidak diperbolehkan menggunakan amunisi tandan.

Sementara itu, Duta Besar Rusia di Amerika Serikat, mengecam pengiriminan amunisi bom tandan ke Ukraina, lantaran alat peledak itu menjadi ancaman kekejaman dan sinisme bagi warga sipil.

"Sekarang, karena kesalahan AS, akan ada risiko selama bertahun-tahun warga sipil tak berdosa akan diledakkan oleh submunisi yang gagal," ujar Anatoly Antonov.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler