Imbas Pembakaran Al Quran, Pemerintah Denmark Cari Mekanisme Hukum Mencegah Kejadian Berulang

31 Juli 2023, 11:59 WIB
Ilustrasi pembakaran Al Quran - Pemerintah Denmark menyebut bahwa pihaknya akan mencari mekanisme hukum untuk mencegah pembakaran Al Quran. /Pexels

PR DEPOK - Pembakaran Al Quran di Denmark mendapatkan kecaman banyak orang termasuk pemerintah negara tersebut. Pada Minggu, 30 Juli 2023, otoritas setempat akan menindaklanjuti insiden ini.

Sebelumnya, dua anggota ultra-nasionalis Denmark Patriots membakar dan menginjak Al Quran, pada Senin, 24 Juli 2023. Dua orang tersebut melakukan aksinya di samping bendera Irak.

Demi mencegah pembakaran Al Quran terjadi kembali, Pemerintah Denmark akan mencari mekanisme hukum yang tepat.

Pemerintah Denmark menjelaskan aksi yang diduga sebagai islamofobia itu menyinggung banyak orang termasuk umat muslim.

Baca Juga: 8 Tempat Mie Ayam Paling Laris dan Enak di Jember, Wajib Dicoba, Ini Alamatnya

"Pembakaran sangat ofensif dan tindakan sembrono yang dilakukan oleh beberapa individu. Beberapa individu ini tidak mewakili nilai-nilai yang dibangun masyarakat Denmark," ujar Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen. Dilansir dari Al Jazeera.

Menurut Lars Lokke Rasmussen, pemerintah setempat akan turun tangan mengenai insiden yang menyinggung agama, kebudayaan, hingga negara.

Disebutkan, pihak terkait mengambil langkah tersebut guna mencegah insiden yang berdampak negatif terulang kembali.

Baca Juga: Daftar Bansos yang Cair Agustus 2023, Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Penerima

"Pemerintah Denmark akan menjajaki kemungkinan campur tangan dalam situasi khusus di mana, misalnya, negara, budaya, dan agama lain dihina, dan di mana hal ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang signifikan bagi Denmark, paling tidak berkaitan dengan keamanan," jelasnya.

Sementara itu, pembakaran Al Quran tidak hanya terjadi di Denmark. Negara Swedia mengalami hal serupa.

Beberapa kali pembakaran Al Quran terjadi di Swedia. Diketahui pada tahun 2021 politikus sayap kanan negara itu bernama Rasmus Paludan membakar kitab suci umat muslim.

Baca Juga: Lirik Lagu I Want Your Love oleh TREASURE, Dilengkapi Terjemahan Bahasa Indonesia

Juga, seorang pria keturunan Irak bernama Salwan Momika menginjak dan membakar Al Quran di hari perayaan Idul Adha.

Atas insiden tersebut, Swedia dan Denmark dilaporkan saling berkoordinasi mencari cara agar kejadian serupa tidak akan terulang.

"Kami juga sudah mulai menganalisis situasi hukum untuk mempertimbangkan langkah-langkah untuk memperkuat keamanan nasional kami dan keamanan Swedia di Swedia dan di seluruh dunia," Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson.

Baca Juga: SM Entertainment Umumkan Boy Grup Terbaru Bernama RIIZE, Bakal Debut di Bulan September

Pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark, mendapatkan kecaman banyak negara seperti Turki, UAE, Mesir, Pakistan, dan negara dengan mayoritas muslim lainnya.

Uni Eropa, Amerika Serikat, hingga Dewan PBB turut mengutuk keras aksi pembakaran Al Quran yang dapat menimbulkan kebencian di depan umum.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler