Para Guru di Korea Selatan Lakukan Demo, Buntut 3 Pengajar Bunuh Diri Gegara Beban Kerja

4 September 2023, 13:07 WIB
Para guru di Korea Selatan akan melakukan aksi demo untuk suarakan keadilan atas kematian seorang guru yang dilaporkan bunuh diri. /Pixabay/Erich_rg

PR DEPOK - Para guru di Korea Selatan akan melakukan aksi demo. Pada Senin, 4 September 2023, sejumlah pengajar di negara itu bakal menyuarakan keadilan atas kematian seorang guru yang dilaporkan bunuh diri.

 

Seorang guru berusia 23 tahun, dilaporkan bunuh diri pada bulan Juli lalu. Selang beberapa bulan, pada September 2023, terdapat dua kasus bunuh diri yang menimpa seorang guru berusia 38 tahun di Mokdong Yangcheong-gu, Seoul Barat, dan guru berusia 30 tahun di Gunsan, Provinsi Jeolla Utara.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi di Korea Selatan, tiga guru tersebut bunuh diri karena beban kerja yang terlalu banyak. Buntutnya, para pengajar menjadi stres.

Menanggapi hal ini, pemerintah di Korea Selatan langsung mengadakan pertemuan penting, pada Minggu, 5 September 2023. Diketahui, pemerintah negara tersebut membahas beragam solusi dan langkah penerapannya.

Baca Juga: Joe Jonas Terlihat Mengenakan Cincin Pernikahan Saat Konser di Tengah Rumor Perceraiannya

Menurut Menteri Pendidikan Korea Selatan Lee Ju Ho, dirinya berharap para guru tidak mengambil cuti panjang. Sebagaimana diketahui, selain demo, para pengajar mengancam berhenti mengajar sementara waktu.

Lebih lanjut, Menteri Pendidikan Korea Selatan menjelaskan, pemerintah akan memperhatikan nasib guru. Juga, mendorong revisi RUU soal pendidikan.

"Kementerian Pendidikan juga mempunyai perasaan yang sama dengan para guru dalam memperingati mendiang guru dan perlunya memulihkan hak-hak guru yang terpuruk. (Tetapi) siswa kami membutuhkan guru. (Saya ingin) meminta para guru untuk menemani siswa dan mendampingi mereka (pada hari Senin)," kata Lee Ju Ho, dilansir Korea Herald.

Sementara itu, seorang menteri di Korea Selatan pada minggu lalu menuturkan bahwa para guru yang demo dianggap sebagai pemogokan ilegal.

Baca Juga: Mau Pinjam Online Tanpa Ditagih Debt Collector? Ini Daftar Pinjol Legal Tanpa Debt Collector di Lapangan 2023

Menteri tersebut mengimbau pimpinan sekolah melakukan tindakan disipliner. Seperti pemecatan bahkan dituntut ke pengadilan.

Namun, secara tegas, para guru di Korea Selatan mengabaikan imbauan menteri tersebut. Para pengajar ngotot ingin cuti untuk demo di hari Senin.

Protes tidak hanya dilakukan sekali. Sebelumnya, pada Sabtu, 2 September 2023, 200.000 guru melakukan demo untuk menyerukan perlindungan hak-hak pengajar.

Juga, para guru menuntut adanya revisi Undang-Undang Kesejahteraan Anak Korea Selatan. Menurut para pengajar, UU itu, memiliki peluang besar orang tua siswa menuduh guru melakukan tindakan disiplin kepada siswanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Selasa, 5 September 2023: Mudah Cemburu, Ada Perubahan Karier

Selain itu, UU tersebut dinilai rancu. Terlebih soal perlindungan anak dan menghambat tanggung jawab guru dalam mengelola kelas dan mendisiplinkan siswa.

"Meskipun upaya kami telah dilakukan untuk menuntut hak-hak guru yang lebih baik, kami, sekali lagi, kehilangan dua guru lagi. Apa yang dilakukan Kementerian Pendidikan, masing-masing dinas pendidikan dan Majelis Nasional?" Kata seorang guru yang demo.

Atas insiden tiga guru bunuh diri, Kementerian Pendidikan menerapkan aturan baru seperti memungkinkan guru untuk menyita ponsel dan mengeluarkan siswa dari kelas jika mengganggu proses belajar mengajar.

Kementerian Pendidikan akan kerja sama dengan Kementerian Kehamikan. Tujuannya untuk melindungi hak guru dalam mengajar, terutama menghindari tuduhan orang tua siswa kepada pengajar saat anaknya mendapatkan tindakan disiplin.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Koreaherald

Tags

Terkini

Terpopuler