Putin Tuding AS Salah Satu Penyebab Perang Israel-Palestina, Rusia Takutkan Hal Ini Terjadi

11 Oktober 2023, 12:16 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Sputnik/Alexander Kazakov/Kremlin via Reuters/

PR DEPOK - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyuarakan keprihatinannya atas perang Israel dan Hamas Palestina.

Dalam percakapan via telepon dengan pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa, Putin merasa prihatin atas meningkatnya korban dari warga sipil karena perang Israel dan Hamas Palestina di Jalur Gaza.

“Putin merasa prihatin karena meningkatnya kekerasan dan meningkatnya jumlah korban sipil,” kata laporan Rusia seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Porsinya Nampol, Simak 5 Rekomendasi Tempat Makan Bakso dan Mie Ayam di Jakarta, Nomor 3 Terfavorit

Tidak hanya itu, orang nomor satu Rusia itu mengkritik kebijakan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah, yang menurutnya telah gagal karena tidak mempertimbangkan kebutuhan rakyat Palestina.

“Saya pikir banyak orang akan setuju dengan saya bahwa ini adalah contoh nyata kegagalan kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah,” kata Putin pada awal pertemuan dengan Perdana Menteri Irak Mohammed al-Sudani pada hari Selasa.

Menurut Putin, AS berusaha untuk memonopoli upaya-upaya dalam menciptakan perdamaian antara Israel dan Palestina, dan dia menuduh AS tidak bersusah payah mencari kompromi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak, namun justru memaksakan ide-idenya sendiri untuk mencari solusi konflik.

Baca Juga: Menkominfo Perintah META untuk Stop Penyebaran Konten Judi Online

Dalam hal ini, ia berpendapat bahwa AS telah mengabaikan kepentingan rakyat Palestina, termasuk kebutuhan mereka untuk merdeka.

Putin mengatakan bahwa pembentukan negara Palestina perlu. Ia pun menyatakan bahwa konflik terbaru Israel-Palestina salah satu penyebabnya karena kebijakan AS di wilayah tersebut.

Erdogan dan Putin juga menegaskan perlunya gencatan senjata dan memulai proses negosiasi.

Baca Juga: Sinopsis Film Patriots Days: Tayang Malam Ini di Trans TV, Bom Meledak di Boston Marathon 2013

Posisi dan Peran Rusia di Timur Tengah

Putin tidak menyebutkan peran Rusia dalam proses perdamaian Timur Tengah. Bersama dengan AS, PBB, dan Uni Eropa, Moskow sejak tahun 2002 telah menjadi bagian dari “Kuartet” kekuatan yang bertugas membantu menengahi perundingan perdamaian Israel-Palestina.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan Kremlin berhubungan dengan kedua pihak yang bertikai di Israel dan Gaza dan akan berusaha memainkan peran dalam menyelesaikan konflik tersebut. Namun, Peskov tidak merinci bagaimana hal itu akan dicapai.

Baca Juga: 5 Bakso Paling Hits dan Enak di Lumajang, Catat Alamatnya di Sini

“Rusia bermaksud untuk terus melakukan upaya dan memainkan peran kami dalam memberikan bantuan untuk mencari cara penyelesaian,” katanya.

Sejak krisis terbaru ini terjadi, Rusia berusaha bersikap adil, dengan menggarisbawahi hubungannya dengan Israel dan Palestina.

Seperti diketahui, Rusia memiliki hubungan jangka panjang dengan Palestina, termasuk Hamas, yang mengirimkan delegasi ke Moskow pada bulan Maret.

Baca Juga: Bansos PKH Oktober 2023 Sudah Disalurkan, Cek Nominal yang Cair dan Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Meski demikian, Rusia juga memiliki banyak kesamaan dengan Israel, termasuk fakta bahwa banyak orang Israel adalah mantan warga negara Rusia.

Kekhawatiran Rusia

Terlepas dari perang Kremlin, Peskov juga memperingatkan bahwa perang Israel-Palestina yang terjadi saat ini “lebih dari sekadar mengkhawatirkan”.

Rusia khawatir jika zona perang ini tumbuh bukan lagi Israel dengan Palestina, tetapi Arab secara keseluruhan.

Baca Juga: Aksi Heroik Damkar Depok, Evakuasi Kucing di Sumur, Ular, dan Tangan Warga Terjepit Pagar

“Ini berpotensi berbahaya karena tumbuh dan menyebar dari zona konflik Arab-Israel saat ini,” katanya.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa pihaknya siap membantu mencapai penyelesaian antara Israel dan Palestina dengan mengkoordinasikan pemain regional.

“Kami berhubungan erat dengan para pemain terkemuka di kawasan, yang perannya dalam menstabilkan situasi dan menciptakan kondisi untuk membangun dialog langsung Palestina-Israel sangat diperlukan,” kata juru bicara kementerian Maria Zakharova.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler