Khawatirkan Pertemuan Kim Jong Un dan Putin, AS: Berpotensi Melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB

- 14 September 2023, 07:14 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan). /KCNA via Reuters/

PR DEPOK – Pertemuan yang jarang terjadi antara pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dicurigai negara-negara Barat bahwa kesepakatan soal senjata akan dilakukan.

Amerika Serikat dan Inggris telah menyatakan kekhawatirannya bahwa Kim dapat memberikan senjata dan amunisi kepada Rusia. Hingga saat ini, negara itu telah menghabiskan banyak persediaan senjata dalam lebih dari 18 bulan perang di Ukraina. Moskow dan Pyongyang membantah niat tersebut.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden tidak akan ragu untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dan Korea Utara jika mereka mencapai kesepakatan senjata.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengeluarkan peringatan tersebut dalam sebuah pengarahan sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang pertemuan di Rusia antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Baca Juga: Siapa Saja KPM PKH Tahap 3 September 2023? Cek Kategori Penerima Bansos dan Besarannya

“Kami telah mengambil sejumlah tindakan untuk memberikan sanksi kepada entitas yang menjadi perantara penjualan senjata antara Korea Utara dan Rusia dan kami tidak akan ragu untuk menerapkan tindakan tambahan jika diperlukan,” kata Miller, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Miller menambahkan bahwa diskusi peningkatan kerja sama antara Korea Utara dan Rusia dapat melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Ketika Anda melihat peningkatan kerja sama dan mungkin transfer militer, hal ini cukup meresahkan dan berpotensi melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Miller.

James O’Brien, kepala Kantor Koordinasi Sanksi, mengatakan bahwa kesepakatan semacam itu akan memicu upaya AS untuk mengidentifikasi individu-individu yang terlibat.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x