Warga Gaza Mencari Anggota Keluarganya yang Hilang saat Kondisi Listrik Mereda

29 Oktober 2023, 20:11 WIB
Layanan Telepon Kembali Secara Bertahap Setelah Menghilang untuk Sebagian Besar Gaza /apnews.com

PR DEPOK - Warga Gaza mencari anggota keluarganya yang hilang akibat pemadaman listrik yang dilakukan pihak Israel mulai mereda pada Minggu 29 Oktober.

Warga Gaza berjuang untuk menemukan orang yang dicintainya saat kondisi komunikasi bertahap membaik dan mendengar berita tentang anggota keluarganya yang terbunuh.

Pemadaman listrik total ini terjadi ketika pasukan Israel memaksa masuk ke daerah yang dikuasai oleh Hamas.

PBB sudah memperingatkan, bahwa warga Palestina yang berada di Gaza sangat memerlukan bantuan air, makanan, atau obat-obatan.

Baca Juga: Hore Steam Hadirkan Diskon Game, Potongan Harga dari 60 Persen

Warga Palestina sangat membutuhkan bantuan itu setelah tiga minggu berperang antara Israel dan Hamas, dan mengepung wilayah yang padat penduduk.

Situasi sangat mencengkam ketika pihak Israel melakukan operasi daratnya yang dimulai pada hari Jumat 27 Oktober.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan sebagai tahap kedua perang yang bertujuan untuk menghancurkan Hamas.

Shaban Ahmed, pegawai negeri yang bekerja sebagai insinyur mengatakan bahwa serangan Israel tersebut sebagai "hari kiamat".

Baca Juga: Rekomendasi 5 Warung Sate Kambing dan Sate Ayam di Wates, Daging Empuk

Saya menemukan bahwa sepupu saya telah terbunuh dalam serangan udara di rumah mereka pada hari Jumat," kata Ahmed dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Warga Gaza baru mengetahui hari ini, bahwa Israel memutuskan hubungan komunikasi oleh pihak luar dan berencana memusnahkannya.

"Kami baru tahu hari ini. Israel memutus hubungan kami dengan dunia untuk memusnahkan kami, tapi kami mendengar suara ledakan dan kami bangga para pejuang perlawanan telah menghentikannya dari jarak beberapa meter, kata Ahmed.

Baca Juga: 5 Tempat Makan Favorit di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat yang Wajib Dicoba

Juru bicara Israel tidak mengakui apa yang sudah dilakukan ke Gaza dalam pemadaman listrik dan memutuskan hubungan dengan pihak luar.

Israel mengatakan bahwa mereka hanya melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi pasukannya.

Ahmed mengatakan bahwa serangan pada hari Jumat dari udara, laut dan darat terus berlanjut tanpa henti selama berjam-jam.

Hamas mengkonfirmasi, bahwa pasukannya terus menerus melakukan perlawanan kepada Israel dalam operasi daratnya.

Baca Juga: 5 Pantai Terindah dan Wajib Kamu Datangi di Kabupaten Lombok Tengah

Sejak serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober, yang dibalas dengan kekuatan penuh dari Israel melalui serangan udaranya, telah menewaskan 1.400 warga Israel.

Serangan itu menjadi hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah negara itu.

Kementerian kesehatan di Gaza mengatakan, total 8.005 orang di sana telah terbunuh sejak serangan 7 Oktober.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Tags

Terkini

Terpopuler