PR DEPOK - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah menolak gencatan senjata dalam perang israel pada militan Palestina. Ia mengatakan ‘itu tidak akan terjadi’ karena pasukan darat akan bertempur di wilayah Gaza.
“Israel tidak akan setuju pemberhentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan 7 Oktober 2023. Seruan untuk gencatan senjata adalah seruan bagi israel untuk menyerah kepada Hamas, menyerah kepada terorisme, menyerah kepada barbarisme dan itu tidak akan terjadi,” kata Netanyahu dalam konferensi pers.
Sebagaimana yang dirangkum PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, selain itu, Netanyahu juga mengatakan semua perang pasti menimbulkan korban sipil yang tidak disengaja dan serangan Israel di Gaza.
Tidak hanya Perdana Menteri Netanyahu, Menteri Urusan Strategis Ron Dermer juga mengatakan koordinasi Israel dan Amerika Serikat dalam perjuangan melawan Hamas belum pernah terjadi sebelumnya.
“ Belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah,” kata Dermer. Netanyahu juga menambahkan bahwa tepi barat yang diduduki hanya tentara dan polisi Israel yang diizin menggunakan kekerasan.
Disisi lain, tengah konflik Israel dan Hamas Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa krisis Timur Tengah adalah salah Barat. Dimana Israel membom Jalur Gaza dengan tujuan membasmi militan Hamas.
Putin mengatakan bahwa elit penguasa AS dan satelit adalah dalang dibalik pembunuhan warga Palestina di Gaza, dibalik konflik Ukraina, Afghanistan, Irak dan Suriah.
“Mereka membutuhkan kekacauan terus menerus di Timur Tengah. Oleh karena itu (AS) melakukan terbaik untuk mendiskreditkan negara-negara untuk segera gencatan senjata di Jalur Gaza, menghentikan pertumpahan darah, dan siap memberikan kontribusi nyata untuk menyelesaikan krisis tersebut, dan tidak menjadi parasit di dalamnya,” ucapnya.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Makanan Terenak di Indonesia yang Mendunia, Ada Bakso hingga Sate
Diketahui, Rusia salah satu negara yang mendukung gencatan senjata segera di Gaza dan solusi antar 2 negara.
Hal tersebut pun membuat marah pihak Israel karena telah menerima delegasi militan Hamas di Moskow. ***