Upaya Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Terhenti Akibat Pengepungan Penjajah Israel

14 November 2023, 16:20 WIB
Badan PBB untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza terhenti dalam kurun waktu 48 jam akibat pengepungan Israel. /Dok. DT Peduli

PR DEPOK - Badan PBB untuk pengungsi Palestina mengatakan bahwa mereka terpaksa menghentikan bantuan ke jalur Gaza dalam kurun waktu 48 jam.

 

Upaya bantuan kemanusiaan tersebut terhenti karena pengepungan Israel di jalur Gaza telah menghambat akses terhadap bahan bakar yang sangat dibutuhkan oleh Palestina saat ini.

Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina di Gaza mengungkap bahwa bahan bakar tidak diizinkan masuk ke Gaza selama lebih dari sebulan.

"Operasi kemanusiaan di Gaza akan terhenti dalam kurun waktu 48 jam ke depan karena tidak ada bahan bakar yang diizinkan masuk ke Gaza," tutur White dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Aljazeera.

Baca Juga: BPNT November 2023 Hari Ini Cair, Segini Besaran Dana yang Didapat dan Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.i

Pihak berwenang Palestina mengatakan bahwa serangan Israel ke Gaza telah menewaskan 11.240 orang termasuk 4.600 anak-anak.

Diketahui, penjajah Israel telah menutup sekitar rumah sakit al-Shifa di Gaza Utara dengan pekerja medis dan setidaknya 650 pasien terjebak didalamnya.

"Tank-tank berada di depan rumah sakit, kami berada dibawah blokade penuh, ini adalah wilayah yang sepenuhnya sipil, hanya fasilitas rumah sakit, pasien, dokter dan warga sipil lainnya," tutur Dr Ahmed El Mokhallalati.

Dia juga menambahkan bahwa penjajah Israel telah mengebom persediaan tangki air, sumur air, pompa air untuk rumah sakit dan yang tersisa hanya perlu bertahan.

Baca Juga: 5 Bakso di Gresik yang Paling Enak dengan Rating Tinggi, Kuahnya Uenak Pol!

"Pagi ini dua kontraktor distribusi air utama kami berhenti bekerja, mereka kehabisan bahan bakar yang akan membuat 200.000 orang tidak mendapatkan air minum," ungkapnya.

"Mari kita tinggalkan jalur utara Gaza ini, kita tinggalkan makanan, air, listrik, bahan bakar, tidak ada keselamatan disini keamaman sudah hilang,' jelas Dr Ahmed El Mokhallalati.

"Pergi ke Selatan kamu akan aman kata mereka, namun setiap hari yang saya dengar hanya semakin banyak ambulans datang ke rumah sakit dan saya melihat banyak manusia yang mereka cintai selalu mengantarkannya ke kuburan," tuturnya.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler