Keluarga Ini Panik Temukan Kelelawar di Toples Saus yang Sudah Dimakan, Produsen Bantah Salah Mereka

16 September 2020, 09:24 WIB
ILUSTRASI kelelawar.* /Pixabay/

PR DEPOK – Sebuah keluarga di Jinan, Tiongkok, mendadak panik setelah menemukan kelelawar mati yang tersembunyi di dalam toples saus tiram yang mereka gunakan untuk memasak hampir selama tiga bulan.

Kejadian ini berawal saat sang ibu melihat bangkai kelelawar ketika hendak menyendok saus untuk membuat makan malam, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Daily Mail.

Rekaman video menunjukkan kelelawar mati tersebut sudah terbalut saus tiram yang lengket saat diangkat keluar dari toples.

Kekhawatiran keluarga dipicu oleh kabar yang mengatakan bahwa kelelawar adalah sumber pandemi virus corona yang pertama kali muncul di kota Wuhan, Tiongkok, pertengahan tahun lalu.

Baca Juga: BMKG: Waspada Potensi Angin Kencang Landa Sejumlah Wilayah Jawa Barat

Guo, salah seorang anggota keluarga tersebut, membeli sepanci saus tiram seberat enam kilo (13 pon) merk Haitian, yang sudah terkenal di Tiongkok dengan produksi saus dan perasanya.

Pria itu mengatakan bahwa keluarganya tidak bisa makan apapun selama berhari-hari setelah menemukan bangkai hewan yang tergeletak di dasar toples saus tiram.

Sayangnya keluarga yang satu ini baru mengetahui keberadaan bangkai setelah mengonsumsi saus tiram tersebut selama tiga bulan.

“Ibuku sedang memasak dan dia tidak bisa mengambil saus tiram dengan sendok. Kami menemukan bangkai yang mirip burung itu setelah menyendok lebih dalam. Ini juga berbau busuk,” tutur Guo.

Baca Juga: Masuk Peralihan Musim, Kota Depok Diprediksi Alami Kondisi Cuaca Bervariasi

Dibuat panik dengan penemuan ini, Guo kembali ke toko dan baru mengetahui bahwa bangkai yang ditemukan adalah bangkai kelelawar.

“Kami tidak ingin makan apapun selama dua atau tiga hari. kami membuang semua hidangan yang kami masak hari itu,” ujarnya.

Guo mengatakan bahwa kelelawar itu pasti masuk ke dalam toples sebelum produsen mengisinya dengan saus tiram.

“Saya selalu menutupnya setelah menggunakan. Pun jika kelelawar masuk ke toples, dia tidak mungkin bisa berenang hingga ke dasar. Tiramnya sangat lengket,” tutur Guo.

Sementara itu, juru bicara Foshan Haitian Flavouring & Food membantah klaim Guo dan mengatakan bahwa produk mereka melalui proses penyaringan dan pemeriksaan sebelum dijual.

Baca Juga: Masuki Minggu Ketiga Bulan September, 6 Fenomena Astronomi Ini Dapat Dinikmati Dengan Mata Telanjang

“Itu tidak mungkin. Untuk produk yang dihaluskan secara teratur, tidak akan ada bangkai kelelawar yang masih utuh jika ada di sana,” tutur anggota staf Haitian kepada wartawan.

Perusahaan makanan tersebut bersedia mengklaim tanggung jawab penuh jika Guo dapat memberikan bukti nyata bahwa kelelawar tersebut telah ada di toples saus sebelum pembelian.

Menanggapi hal ini, pihak keluarga berencana akan menganalisis toples saus tersebut dengan bantuan pihak ketiga.

“Kelelawar memiliki terlalu banyak virus. Keluarga saya telah makan saus tiram selama tiga, empat bulan. Saya meminta perusahaan membawa seluruh keluarga saya ke rumah sakit untuk diperiksa,” tutur Gio.

Berita tentang keluarga ini muncul saat ada keluarga lain di Wuhan mengalami hal serupa.

Mereka bergegas menjalani pemeriksaan Covid-19 setelah menemukan kelelawar mati di dalam panci sup babi yang mereka pesan di sebuah restoran di Tiongkok.

Baca Juga: Tak Hanya Merusak Mata, Terlalu Lama Pakai Smartphone Bisa Picu Penuaan Dini Hingga Ubah Warna Kulit

Diketahui keluarga yang bermarga Chen ini membeli sepanci sup babi beku dari restoran dekat rumahnya di Wuhan, Provinsi Hubei pada 10 Juli lalu.

Setelah penemuan kelelawar mati tersebut, semua anggota keluarga menjalani tes Covid-19, dan beruntung hasil tesnya negatif.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler