Soal Pembebasan Sandera, Hamas Sebut Tak akan Dilakukan Kecuali Ada Gencatan Senjata Permanen

30 Desember 2023, 17:01 WIB
Pasukan Al Qassam Hamas - Hamas buka suara soal pembebasan sandera, sebut tak akan melakukannya kecuali ada gencatan senjata permanen. /Reuters/

PR DEPOK – Juru bicara Hamas menyebut bahwa mereka hanya akan membebaskan lebih dari 100 sandera yang tersisa dari Gaza jika dilakukan gencatan senjata permanen.

“Penghentian agresi sebagian atau sementara tidak akan memungkinkan pembebasan sekitar 115 sandera yang masih berada di wilayah Palestina,” kata juru bicara Hamas, seperti dikutip dari New York Post.

Peringatan dari Hamas datang ketika Israel meningkatkan perang daratnya di Gaza selama seminggu terakhir, yang memaksa puluhan ribu warga Palestina yang sudah mengungsi untuk kembali mengungsi demi keselamatan.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Kamis dan menekankan pentingnya melindungi warga sipil Gaza dan mempercepat bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mie Ayam Terkenal di Kota Depok, Kenikmatan yang Legendaris

Pada hari yang sama, pasukan Israel menargetkan Khan Younis, kota utama di selatan Jalur Gaza yang dipenuhi keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan pihaknya berupaya menghancurkan bangunan yang dilengkapi bahan peledak dan melenyapkan sel-sel Hamas di Khan Younis.

Selama periode 24 jam dari Kamis hingga Jumat, 210 orang di Gaza tewas dalam serangan udara Israel, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Baca Juga: Pertandingan Luton vs Chelsea di Liga Inggris Tayang Jam Berapa dan Dimana? Cek Jadwalnya di Sini

Korban Warga Palestina

Lebih dari 20.000 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak dimulainya perang, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, yang tidak membedakan antara warga sipil dan pejuangnya.

Kabinet perang Israel seharusnya bertemu untuk membahas rencana untuk Gaza pasca perang, namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membatalkan pertemuan tersebut.

Baca Juga: 5 Rumah Makan Padang Paling Terkenal di Bekasi, Rasakan Sensasi yang Menggugah Selera

Selain itu, pasukan Israel diduga menembaki konvoi bantuan yang kembali dari Gaza Utara melalui rute yang ditentukan oleh Tentara Israel, menurut Thomas White, direktur Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Israel Timur(UNRWA).

“Pemimpin konvoi internasional kami dan timnya tidak terluka namun satu kendaraan mengalami kerusakan. Pekerja bantuan tidak boleh menjadi sasaran,” ujarnya.

Konvoi bantuan tersebut ditandai dengan lambang PBB dan telah mengirimkan bantuan kepada warga Palestina di Utara. Sebelum usaha tersebut dilakukan, PBB menyatakan telah berkoordinasi dengan militer Israel mengenai rute yang akan diambil, menurut Juliette Touma, juru bicara UNRWA PBB.

Baca Juga: 5 Sate Rating Tinggi di Sidoarjo, Lezatnya Bikin Gak Bisa Nolak!

IDF sebelumnya mengklaim bahwa UNRWA dikendalikan oleh Hamas, namun organisasi tersebut membantah klaim tersebut.

“Selama beberapa hari terakhir, beberapa pernyataan dari pejabat Israel telah menyindir atau secara langsung menganggap UNRWA bertanggung jawab atas kesenjangan dalam pengiriman bantuan di Jalur Gaza. Pernyataan-pernyataan ini diperkuat oleh Israel dan media arus utama serta media sosial lainnya, sehingga menciptakan aliran informasi yang salah yang tidak berdasar,” kata Phillipe Lazzarini, kepala UNRWA.

Lazzarini mengatakan penundaan bantuan antara lain disebabkan oleh serangan udara yang terus-menerus dan terbatasnya akses ke Gaza.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler