PR DEPOK - Polisi mengungkap motif tersembunyi pria yang menusuk Lee Jae Myung yang diketahui bergabung dengan Partai Demokrat.
Tujuannya pria tersebut untuk mengungkapkan ketidakpuasannya pada Lee Jae Myung, sekaligus memantau jadwal perwakilan tersebut secara cermat, memberikan petunjuk pada perencanaan serangan.
Otoritas saat ini tengah mencari izin penggeledahan untuk menyelidiki afiliasi partainya secara menyeluruh. Mereka bertujuan untuk menentukan apakah penusukan tersebut merupakan kejahatan kebencian politik, terutama mengingat keterlibatan tersangka dalam berbagai kelompok politik dan penargetan khusus terhadap Lee Jae Myung.
Polisi sangat ingin mengonfirmasi keanggotaan partainya saat ini dan di masa lalu, menyelidiki catatan komunikasi untuk kemungkinan bukti konspirasi atau perencanaan sendiri.
Baca Juga: Inilah 4 Zodiak yang Sangat Suka Nonton Film, Senang Lihat Pesan Tersembunyi!
Di tengah ketidakpastian dan pertanyaan tentang kredibilitas pernyataan tersangka, polisi melanjutkan untuk mendapatkan izin penggeledahan sesuai dengan Pasal 24, Ayat 4 Undang-Undang Partai Politik.
Langkah ini sangat penting untuk penyelidikan lebih lanjut ke dalam daftar keanggotaan partai dan catatan komunikasi guna menentukan apakah serangan tersebut merupakan tindakan perorangan atau melibatkan kolusi lebih luas.
Partai Demokrat telah menunjukkan kesiapannya untuk membantu mengkonfirmasi keanggotaan partai tersangka setelah permintaan resmi dari penegak hukum.
Perwakilan dari cabang Chungcheongnam menekankan perlunya permintaan resmi dari penegak hukum untuk melanjutkan, dengan menghormati Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi dan Undang-Undang Partai Politik.
Baca Juga: Cobain Lur! 6 Rekomendasi Bakso Enak dan Nagih di Bojonegoro, Intip Disini Alamatnya
Penyelidikan semakin mendapatkan momentum dengan izin penggeledahan yang dikeluarkan untuk tempat tinggal dan kendaraan tersangka. Polisi, didukung oleh pernyataan tersangka yang menunjukkan niat pembunuhan, bersiap untuk meminta izin penangkapan.
Penyerang yang menyerang Lee Jae Myung dengan pisau gunung yang dimodifikasi telah diinterogasi selama lebih dari enam jam atas tuduhan percobaan pembunuhan dan menunggu pemeriksaan lebih lanjut. Otoritas meningkatkan upaya mereka, menganggap kejadian ini sebagai upaya pembunuhan yang disengaja.
Tentang Lee Jae Myung
Lee Jae Myung adalah seorang politikus Korea Selatan yang pada saat terakhir saya mendapatkan pembaruan informasi pada Januari 2022, menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi. Namun, saya tidak memiliki informasi terkini setelah itu.
Baca Juga: 5 Mie Ayam Enak Pol dan Nikmat dengan Rating Tinggi di Blitar, Ini Alamatnya
Lee Jae Myung dikenal karena keterlibatannya dalam politik dan pelayanan publik di Korea Selatan. Jika terjadi perubahan signifikan setelah Januari 2022, sumber berita terkini mungkin memiliki informasi lebih lanjut mengenai posisinya dan peran politiknya.
Gubernur Provinsi Gyeonggi
Lee Jae Myung menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi sejak 2018. Provinsi Gyeonggi adalah wilayah yang sangat penting di Korea Selatan, mencakup sebagian besar wilayah sekitar ibu kota, Seoul.
Karier Politik
Sebelum menjadi Gubernur Provinsi Gyeonggi, Lee Jae Myung telah memiliki pengalaman politik yang luas. Dia pernah menjabat sebagai Wali Kota Seongnam, sebuah kota besar di Provinsi Gyeonggi.
Baca Juga: BPNT Cair Rp200 Ribu Per Bulan, Begini Cara Mudah Daftar Online Jadi Penerimanya Lewat HP
Partisipasi dalam Pemilihan Presiden
Lee Jae Myung pernah mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Korea Selatan pada tahun 2022. Pada saat itu, ia menjadi salah satu kandidat yang menarik perhatian dengan platform politiknya.
Pendidikan dan Latar Belakang Hukum
Lee Jae Myung memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum. Ia lulus dari Universitas Nasional Seoul dengan gelar sarjana hukum.
Reputasi dan Kontroversi
Sebagai figur publik yang dikenal, Lee Jae Myung memiliki reputasi yang mencampur aduk. Ia dianggap sebagai tokoh yang kontroversial, terlibat dalam berbagai isu politik yang mencerminkan perbedaan pandangan di tengah masyarakat Korea Selatan.***