Hamas Serukan Warga Palestina Berbaris ke Masjid Al-Aqsa, akan Ada Gencatan Senjata Selama Ramadhan?

29 Februari 2024, 12:08 WIB
Hamas menyerukan warga Palestina untuk berbari ke Masjid Al-Aqsa di tengah komentar Biden oal gencatan senjata selama Ramadhan. /Pexels by Jan Venter

PR DEPOK – Hamas menyerukan warga Palestina untuk berbaris ke Masjid Al-Aqsa pada awal Ramadhan.

Seruan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh tersebut, menyusul komentar Biden bahwa kesepakatan dapat dicapai antara Israel dan Hamas secepatnya minggu depan untuk gencatan senjata selama bulan Ramadhan.

Akan tetapi, Qatar sebagai mediator mengungkap bahwa hingga saat ini belum ada terobosan yang berarti dalam perundungan antara Israel dan Hamas.

Masjid Al-Aqsa yang merupakan salah satu situs paling suci untuk umat Islam telah lama menjadi tempat terjadinya kekerasan oleh Israel.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Makan Mie Ayam di Jakarta Pusat yang Enak dan Bikin Nagih

Saat ini, Israel mengatakan mungkin akan menetapkan batasan untuk beribadah di Al-Aqsa selama Ramadhan, yang disesuaikan dengan kebutuhan keamanan. Akan tetapi, warga Palestina menolak pembatasan itu

“Ini adalah seruan kepada masyarakat kami di Yerusalem dan Tepi Barat untuk berbaris ke Al-Aqsa sejak hari pertama Ramadhan,” kata Haniyeh, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Juru bicara pemerintah Israel Tal Heirich menanggapi  pernyataan Haniyeh, menyebut sangat disayangkan dan menuduh pemimpin Hamas itu mencoba menyeret untuk berperang di bidang lain.

Baca Juga: Baliho 'OTW Jakarta' Ridwan Kamil Ternyata Cuma Prank, Bukan Maju Pilgub DKI Tapi...

“Kami tentu tidak menginginkan hal itu. Kami pasti akan melakukan apa pun untuk menjaga ketenangan,” ujarnya.

Hamas, yang memicu perang di Gaza dengan menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang menurut penghitungan Israel, mengatakan pihaknya tidak akan membebaskan semua tawanannya tanpa kesepakatan komprehensif untuk mengakhiri perang.

Israel, yang telah menyerang Jalur Gaza, menewaskan 30.000 orang menurut otoritas kesehatan Palestina, mengatakan pihaknya hanya akan menyetujui penghentian sementara upaya pembebasan sandera, dan tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas dibasmi.

Baca Juga: 8 Kedai Bakso Terkenal di Kota Depok, Baksonya Gurih, Empuk, dan Kaldunya Kaya Rasa

Dalam pidatonya, Haniyeh mengatakan Hamas fleksibel dalam negosiasi dengan Israel, namun pada saat yang sama siap untuk terus berperang.

Dukungan Negara-negara Arab

Haniyeh juga menyerukan sekutu Iran termasuk Hizbullah Lebanon, Houthi Yaman, dan Perlawanan Islam di Irak serta negara-negara Arab, untuk meningkatkan dukungan mereka terhadap warga Palestina di Gaza.

“Adalah tugas negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil inisiatif untuk mematahkan konspirasi kelaparan di Gaza,” kata Haniyeh.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler