Diduga Terjadi Kebocoran Data Pengguna, Platform ShopBack dan RedDoorz Diselidiki Pihak Berwajib

27 September 2020, 17:37 WIB
Ilustrasi data pribadi. /Pixabay

PR DEPOK – Baru-baru ini, otoritas Singapura dikabarkan tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan pelanggaran kebocoran data pada ShopBack.

Dugaan pelanggaran ini dipicu oleh adanya insiden yang melibatkan akses tidak sah ke data pribadi pelanggan perusahaan platform cashback e-commerce tersebut.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Komisi Perlindungan Data Pribadi Singapura mengatakan bahwa berita tentang insiden tersebut telah sampai ke pihaknya.

“Investigasi sedang berlangsung,” ujar Juru Bicara tersebut pada Minggu 27 September 2020, dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Antar Kekasih Terlalu Malam Usai Kencan, Pasangan di Bawah Umur Dinikahkan Paksa Oleh Orang Tua

Sementara itu, pihak ShopBack telah mengakui kebenaran insiden akses tidak sah tersebut.

“Beberapa hari yang lalu, kami menyadari adanya kejadian yang melibatkan terjadinya akses tidak sah pada sistem kami.”

“Segera setelah mengetahui insiden ini, kami segera melakukan tindakan pengamanan dan akses tidak sah tersebut kami hapus,” tulis pihak ShopBack dalam surat elektronik kepada pelanggan.

Pihak ShopBack menegaskan bahwa cashback dan password pelanggan masih aman dan terenkripsi.

“Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa terdapat informasi yang disalahgunakan, meskipun kemungkinan itu tetap ada,” lanjut surel Pihak ShopBack tersebut.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Mengungkapkan Orang Berkacamata Memiliki Risiko Lebih Rendah Terpapar Covid-19

Tidak hanya ShopBack, dugaan pelanggaran kebocoran data pengguna juga menerpa RedDoorz.

Penyedia jaringan penginapan budget online itu pun langsung mengirimkan surat elektronik kepada pelanggannya.

Dalam surel tersebut, RedDoorz membenarkan adanya akses tidak sah yang masuk dalam sistemnya yang melibatkan data pengguna pada awal September.

“Kami meyakini bahwa data telah disusupi. Jenis pelanggaran data termasuk nama pelanggan, email, nomor telepon, alamat dan rincian pemesanan,” tulis RedDoorz.

Akan tetapi, RedDoorz mengatakan bahwa data yang berhubungan dengan informasi keuangan pengguna, seperti kartu kredit dan password masih aman.

Perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti kejadian ini dengan menginvestigasi serta melakukan evaluasi sistem TI.

Baca Juga: Halo Matahari Terjadi di Jawa Timur, Simak Penjelasan Terkait Proses Terbentuk dan Penyebabnya

Kendati akun password dipastikan aman, RedDoorz tetap menyarankan agar pengguna tidak memakai password yang sama pada platform digital lainnya.

Perusahaan tersebut juga menyarankan agar pengguna mengganti password jika dirasa perlu untuk tindakan pencegahan.

“Kami juga siap untuk mengambil tindakan sesuai dengan peraturan privasi data di masing-masing negara kami jika terjadi pelanggaran,” tulis RedDoorz.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler