Serangan Mematikan Israel di Timur Tengah: Korban Paramedis Hizbullah dan Eskalasi Ketegangan

6 Maret 2024, 07:00 WIB
warga Palestina membawa barang-barang setelah diserang Israel, di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Februari 2024. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

PR DEPOK - Sebuah serangan udara yang dilakukan oleh Israel telah mengakibatkan tewasnya tiga paramedis dari Komunitas Kesehatan Islam Hizbullah di Lebanon selatan, menurut pernyataan yang dirilis oleh organisasi tersebut pada beberapawaktu lalu.

Dalam pernyataannya, komunitas tersebut menjelaskan bahwa serangan tersebut menyebabkan korban jiwa ketika sebuah jet tempur Israel menyerang pusat ambulans di kota Odaisseh.

Kementerian Kesehatan Lebanon juga mengonfirmasi bahwa dua paramedis lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Sementara itu, ketegangan terus meningkat di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel akibat baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah. Ini merupakan bentrokan paling mematikan antara kedua belah pihak sejak perang skala penuh pada tahun 2006.

Baca Juga: Info Mudik Gratis PT Jasa Raharja 2024, Simak Tanggal Keberangkatan, Syarat, dan Cara Pendaftaran di Sini

Di sisi lain, ketegangan juga terjadi di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan-serangan Israel di Lebanon telah menyebabkan kematian sedikitnya 300 orang sejak bentrokan dimulai pada Oktober tahun sebelumnya.

Data Israel juga mencatat bahwa hampir 20 warga Israel telah menjadi korban tewas dalam serangan tersebut.

Selain itu, di wilayah Gaza, Tentara Israel dituduh menembaki warga Palestina yang sedang menunggu untuk menerima bantuan makanan di daerah bundaran Kuwait di selatan Kota Gaza.

Kantor Departemen Media di Gaza menggambarkan serangan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kelaparan dan melanjutkan pengepungan serta bencana kemanusiaan di Gaza.

Baca Juga: 10 Link Wallpaper Pemandangan Alam yang Bagus dan Indah

Dalam situasi ini, otoritas Gaza menyerukan pengakhiran "perang genosida" dan meminta masuknya 1.000 truk bantuan, terutama ke utara Gaza, sambil menyalahkan AS, Israel, dan komunitas internasional atas memburuknya situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Namun, pernyataan tersebut tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai korban jiwa dalam serangan tersebut.

Israel telah melancarkan serangan yang menyebabkan korban jiwa yang signifikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Sejauh ini, serangan-serangan tersebut telah mengakibatkan tewasnya 30.534 orang dan melukai 71.920 lainnya, serta menyisakan kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.

Baca Juga: KJP Plus Maret 2024 RESMI CAIR! Segera Cek Saldo KJP dan Penerimanya di kjp.jakarta.go.id

Dampak dari perang Israel ini juga sangat dirasakan oleh penduduk Gaza, di mana 85 persen dari mereka terpaksa mengungsi akibat kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sekitar 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut data yang dirilis oleh PBB.

Perlu dicatat bahwa Israel telah didakwa melakukan genosida dalam sebuah gugatan di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara Mahkamah pada Januari menginstruksikan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler