PR DEPOK - Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 100 warga Palestina yang tewas oleh tembakan pasukan Israel saat mereka menunggu pengiriman bantuan.
Meskipun Israel mengklaim korban tewas disebabkan oleh kerumunan yang mengepung truk bantuan, jumlah korban jiwa mencapai angka yang mengkhawatirkan.
Insiden ini merupakan yang terbesar dalam beberapa minggu terakhir dan mengancam pembicaraan damai di Qatar. Pemerintah AS dan dunia internasional bereaksi terhadap kejadian tragis ini.
Baca Juga: Enak dan Merakyat, Inilah 5 Kedai Bakso di Rembang yang Sajikan Kuliner Murah Meriah
Latar Belakang Insiden
Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 112 orang tewas dan lebih dari 280 lainnya terluka dalam insiden di dekat Kota Gaza.
Pasukan Israel mengklaim truk-truk bantuan dioperasikan oleh kontraktor swasta sebagai bagian dari operasi bantuan yang telah mereka awasi selama empat malam terakhir.
Namun, Hamas dan saksi mata menolak versi Israel, mengatakan bahwa tembakan langsung kepada warga sipil terjadi tanpa alasan yang jelas.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 64 Kembali Dibuka, Apa Syarat Pendaftaran Terbaru? Cek di Sini
Reaksi dan Tanggapan Internasional
Pemerintah AS, bersama dengan dunia internasional, menyatakan keprihatinan mendalam terhadap insiden tersebut. Presiden Biden menyebutnya sebagai "tragic and alarming incident" dan membahasnya dengan pemimpin Mesir dan Qatar.