Ilmuwan Kembangkan Alat Prediksi Serangan Jantung Online, Bisa Tahu Walau Belum Punya Riwayat!

7 Maret 2024, 11:45 WIB
Tim peneliti dari Swedia, dipimpin oleh Dr. Johan Sundström, telah mengembangkan model prediktor serangan jantung yang inovatif.* /PIXABAY/Pexels

PR DEPOK - Kesehatan jantung adalah salah satu aspek kesehatan yang perlu diperhatikan. Berdasarkan data dari WHO, lebih dari 17,9 juta orang meninggal karena penyakit jantung.

Dengan prevalensi (proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu) serangan jantung yang terus meningkat, menjadi sangat penting untuk memahami risiko dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegahnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, angka kematian di Indonesia akibat penyakit Kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk tiap tahunnya.

Namun, tantangan terbesar dalam menghadapi penyakit jantung adalah kesulitan dalam mendeteksi tanda-tanda awal, yang sering kali tidak terlihat sampai terlambat.

Baca Juga: Kapan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp600.000 Cair? Berikut Info Pencairan Terbaru untuk Maret 2024

Riset Peneliti Swedia

Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, sebuah tim peneliti dari Swedia, dipimpin oleh Dr. Johan Sundström, telah mengembangkan model prediktor serangan jantung yang inovatif.

Model ini memungkinkan individu untuk mengevaluasi risiko serangan jantung mereka dalam waktu kurang dari satu menit, dengan syarat mengetahui nilai kolesterol mereka.

Penelitian ini menyoroti periode kritis menjelang serangan jantung, di mana faktor-faktor seperti stres emosional dapat meningkatkan risiko secara dramatis.

Baca Juga: Lowongan Kerja RS Unpad: Ada 24 Formasi Tersedia, Cek Persyaratan dan Tahapan Seleksinya!

Model prediktor ini didasarkan pada analisis sampel darah dari lebih dari 169.000 individu di Eropa, yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Dari analisis tersebut, 420 peserta mengalami serangan jantung pertama mereka dalam waktu enam bulan.

Penelitian ini berhasil mengidentifikasi 48 protein, 43 metabolit, dan faktor klinis seperti usia, jenis kelamin, dan tekanan darah sebagai indikator risiko serangan jantung yang lebih tinggi.

Protein Brain Natriuretic Peptide, yang ditemukan sebagai prediktor serangan jantung yang signifikan, dapat diidentifikasi melalui tes darah sederhana.

Kembangkan Alat Uji Online

Baca Juga: 6 Sate Paling Enak di Kota Magelang, Rekomendasi Menu Makan untuk Bukber!

Berdasarkan temuan ini, tim peneliti telah mengembangkan alat online yang mudah diakses untuk membantu individu menilai risiko serangan jantung mereka dalam enam bulan ke depan.

Data yang diperlukan untuk menggunakan alat ini antara lain tingkat kolesterol HDL dan LDL, tinggi badan, dan lingkar pinggang.

Alat online ini merupakan langkah maju dalam teknologi kesehatan, namun penting untuk diingat bahwa tidak ada yang sebanding dengan perawatan langsung dari penyedia layanan kesehatan berlisensi.

Alat ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosis atau menggantikan kunjungan medis. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang serangan jantung, segera cari perhatian medis.

Baca Juga: Cara Cek Saldo KKS BRI Lewat HP untuk Cairkan Bansos PKH dan BPNT Maret 2024

Peneliti juga menekankan bahwa model prediksi ini dikembangkan terutama pada populasi Eropa berusia paruh baya, sehingga kinerjanya pada populasi lain belum diketahui.

Namun, Dr. Sundström berharap bahwa dengan menyediakan informasi tentang risiko serangan jantung yang mudah diakses, orang akan lebih termotivasi untuk mengadopsi tindakan pencegahan dan perawatan yang diperlukan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler